BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Donald E. Super (Dewa. K.S, 1987:65)
bahwa kematangan bekerja dan konsep diri (selft-concept)
merupakan dua proses perkembangan yang berhubungan. Maksudnya adalah bahwa
tingkat kematagan bekerja itu saling berhubungan. Apabila konsep diri seseorang
itu baik, maka kematangan kerjanya pun juga baik.
Dalam
perkembangan anak-anak ada pula pekerjaan yang disesuaikan dengan umur dan
tingkat dengan kematangan emosinya. Yang mana dalam teori super terdapat 6 fase
perkembangan karir pada manusia. Salah satunya adalah fase Growth. Dalam fase ini
dijelaskan bahwa terhitung sejak anak lahir sampai lebih kurang umur 15 tahun.
Pada fase ini anak sedang mengembangkan berbagai poten, pandangan khas, sikap,
minat dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktrur gambaran diri.
Jadi
untuk lebih mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan karir pada anak-anak
maka kami akan membahasnya pada bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun
yang menjadi rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana
konsep dasar teori perkembangan karir pada anak-anak?
2. Apa saja
bentuk karir yang ada pada anak?
3. Bagaimana
tujuan dari kesadaran karir pada anak?
4. Apa saja
kelebihan dan kelemahanya?
5. Bagaimana
penerapannya dalam layanan bimbingan dan Konseling?
C. Tujuan Penulisan
Sedangkan
tujuan dari penulisan ini adalah sebagai beikut:
1. Untuk
mengetahui konsep dasar teori perkembangan karir pada anak-anak
2. Untuk
mengetahui bentuk karir yang ada pada anak
3. Untuk
mengetahui tujuan dari kesadaran karir pada anak
4. Untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahanya
5. Untuk
mengetahui bentuk penerapannya dalam layanan bimbingan dan Konseling
BAB II
TEORI PERKEMBANGAN KARIR ANAK – ANAK
A. Konsep – konsep Dasar Teori
Perkembangan Karir Anak
Konsep
dasar yang mendasari perkembangan karir Super adalah bahwa perkembangan karir
dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor yang berada dalam diri individu
(internal) seperti kecerdasan, bakat khusus, minat, dan yang ada di luar
individu (eksternal) yaitu aspek – aspek lingkungan sosial – ekonomi seperti
lingkungan masyarakat, sekolah, dan keadaan ekonomi. Hal ini sejalan dengan
yang dikemukakan Hadiarni ( 2009 : 127) yang mengatakan bahwa perpaduan antara
faktor internal dengan faktor eksternal diri individu melahirkan pilihan karir
seseorang, namun yang amat dominan dalam mempengaruhi karir diri seseorang
adalah faktor yang berada pada diri individu. Gabungan dari keseluruhan faktor
tersebut berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai karir dan harapan
individu terhadap masa depannya. Faktor – faktor tersebut juga berpengaruh
terhadap perkembangan individu yang akan membentuk konsep diri idividu.
Berdasarkan asumsi ini, Super membagi teorinya kedalam dua konsep utama yaitu
konsep peran kehidupan dan tahap kehidupan.
Bagi
Super peran – peran hidup menggambarkan 6 peran utama individu yaitu pelajar
(student), pekerja (worker), warga negara (citizen), aktivitas waktu luang
(leisurute), keluarga (homemaker), dan anak (child).
Teori
Super merupakan teori yang paling banyak memberikan pengaruh terhadap pengembangan karir. Teori perkembangan karir
yang dikemukakan oleh Donald Super ini berdasarkan 3 konsep utama yaitu self, life – span, life – space. Dalam
hal ini difokuskan terhadap life – span. Berdasarkan
konsep teori perkembangan karir menurut
Super, life – span merupakan konsep
mengenai rentang kehidupan menunjukkan proses pengembangan karir sepanjang
rentang kehidupan inividu. Konsep ini menjadi dasar pengembangan tahap pengembangan
pekerjaan untuk memahami tahap – tahap kehidupan.
Konsep
ini digambarkan oleh Super dalam pelangi kehidupan karir life career rainbow (Sidik, 2012) dimana bagian luar dari pelangi
menggambarkan usia dan tahapan kehidupan. Seperti tergambar dalam diagram life career rainbow, terdapat lima
tahapan pengembangan vokasional, yaitu : pertumbuhan, eksplorasi, pemantapan,
pembinaan/ pemeliharaan, dan kemunduran. Tahapan ini berkaitan erat dengan
tahap perkembangan kehidupan, yaitu masa anak – anak, remaja, dewasa awal,
dewasa, dan masa tua, kedua konsep tahapan perkembangan ini kurang lebih sama
dalam rentang usia masing – masing.
Menurut
Super (Sharf, 1992:127) perkembangan karir pada masa anak – anak dipengaruhi
oleh adanya dorongan atau yang lebih dikenal dengan perasaan curiga (coriouscity). Bentuk kecurigaan diimplementasikan
dengan bentuk eksplorasi (eksploration).
Masa eksplorasi adalah suatu perkembangan karir yang penting dan tidak boleh
berhenti. Hadiarni (2009:130) mengatakan masa ekplorasi itu dari umur 15 tahun
sampai 24 tahun. Tahap eksplorasi menurut Sukardi ( 1987 : 68) diawali sejak
seseorang memiliki kesadaran bahwa pekerjaan itu merupakan suatu aspek daripada
kehidupannya, pada masa fantasi seseorang menentukan arah pilih seringkali tidak
realistis dan sering dikaitkan dengan permainannya.
Eksplorasi
adalah suatu upaya yang dilakukan anak menuju kearah mendapatkan sumber
informasi (information). Anak akan
mengupayakan bagaimana informasi itu didapatkan dengan berbagai cara. Salah
satu sumber informasi bagi anak adalah figur seseorang yang menjadi idola (key figures). Proses kematangan anak,
berkembang dari dalam diri anak sendiri (internal
control) dan lingkungan yang mempengaruhinya (eksternal control). Cara anak dalam membuat keputusan karir,
berkembang berdasarkan perspektif (time
perspective) terhadap suatu pekerjaan tertentu dan harapan dimasa yang akan
datang. Konsep diri (self concept)
yang positif akan mempercepat kearah pengambilan keputusan karir. Perkembangan
konsep diri adalah suatu tahap yang penting dari keseluruhan proses
perkembangan karir. Konsep diri berasal dari upaya anak dalam mengeksplorasi
lingkungan yang dapat dijadikan media pembelajaran kearah informasi karir,
peniruan, menemukan figur orang dewasa yang sesuai dan pengembangan minat.
B. Kesadaran Karir Pada Anak
Perkembangan
karir adalah suatu proses yang terikat secara sosial, artinya perkembangan
karir ikut dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi
geografis, status kesukuan, jenis kelamin dan kelompok sosial.
Karir
adalah suatu rentangan aktifitas pekerjaan yang saling berhubungan antar
individu untuk memajukan kehidupannya yang melibatkan berbagai perilaku,
kekuatan motivatif, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, cita – cita sebagai
suatu rentang kehidupannya sendiri.
Pada
usia sekolah dasar kesadaran karir lebih dititik beratkan pada eksplorasi karir
dan pengenalan jabatan yang ada dalam lingkungan masyarakat. Meskipun anak
belum sampai pada tahap pemilihan karir, namun pemilihan karir sangat
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, masyarakat, media atau faktor lain yang
ikut dalam membantu mengambil keputusan dalam karir. Pihak sekolah membantu
anak mendapat informasi karir, mengenal karakteristik diri serta hubungan
antara pekerjaan dan belajar dalam kehiduan sehari – hari. Pada waktu yang
sama, kurikulum sekolah hendaknya menjaga dari bias gender mengenai informasi
pekerjaan.
Rumusan
kompetensi kesadaran karir siswa sekolah dasar dikembangkan berdasarkan
perkembangan anak dan aspek kesadaran karir anak yang meliputi:
a. Aspek
kesadaran diri
b. Kesadaran
pengetahuan karir
c. Kesadaran
mencari informasi karir
d. Sikap
terhadap karir
e. Kesadaran
membuat pilihan sehat dan keputusan efektif
f. Kesadaran
keterampilan karir
Dalam
perkembangan, suatu aspek dengan aspek lainnya saing berkaitan dan saling
mempengaruhi serta bergerak berdasarkan pola – pola tertentu. Oleh karena itu,
perkembangan dapat dimaknai sebagai serangkaian perubahan dinamis yang
melibatkan seluruh aspek kehidupan individu sebagai hasil dari kematanga dan
pengalaman baik secara internal maupun eksternal
C. Tujuan Kesadaran Karir Pada Anak
Secara
khusus layanan bimbingan disekolah dasar bertujuan untuk membantu siswa agar
dapat memenuhi tugas – tugas perkembangan yang meliputi aspek, perkembangan
pribadi sosial, akademik dan karir, sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Adapun
tujuan dilaksanakan bimbingan karir disekolah dasar untuk kesadaran karir anak
adalah sebagai berikut:
1. Mengenali
macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan
2. Orientasi
dan informasi karir pada umumnya secara sederhana
3. Menentukan
cita – cita dan merencanakan masa depan
4. Pengenalan
dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak
dikembangkan
5. Mengeksplorasi
arah pekerjaan
6. Orientasi
dan informasi secara sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi khususnya
berkaitan dengan karir yang hendak dikembangkan
7. Menyesuaikan
antara keterampilan, kemampuan dan minat yang dimiliki dengan jenis – jenis
pekerjaan yang telah tersedia dilingkungan masyarakat
D.
Faktor
– faktor Kesadaran Karir Anak
Faktor
–faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran karir anak terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor
Internal
Faktor
internal dapat dibedakan satu dengan yang lain namun tidak dapat dipisah –
pisah karena semua faktor dapat membentuk keunikan kepribadian. Faktor internal
yang dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak usia sekolah dasar sebagai
berikut:
a. Nilai
– nilai kehidupan (values). Nilai
dapat menjadi pedoman dalam hidup seseorang sampai kapan pun dan sangat
menentukan gaya hidup atau life style.
Nilai memegang penting dalam keseluruhan perilaku dan dapat mempengaruhi
seluruh harapan serta aspirasi dalam hidup. Penanaman kesadaran karir pada anak
untuk menumbuhkan akan pemahaman akan diri yang akan berpengaruh terhadap gaya
hidup masa yang akan datang.
b. Taraf
intelegensi. Taraf intelegensi seseorang ikut menjadi faktor yang berpengaruh
terhadap kesadaran karir seorang anak.
c. Bakat
khusus. Bakat menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap kesadaran karir
pada anak. Bakat merupakan abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu.
Intelegensi dan bakat hanya dapat dideteksi dengan mengidentifikasi indikator –
indikator yang manifestasikan dalam kualifikasi perilaku.
d. Kecenderungan
akan minat. Minat disertai dengan pemilihan sesuatu. Pemilihan karir merupakan
perilaku yang disadari, karena memerlukan pertimbangan dan pemikiran tertentu
baik yang berhubungan dengan pertimbangan etika, kemanfaatan atau memadai
tidaknya aspek yang dipilih untuk kepentingan dirinya pada masa sekarang dan
masa yang akan datang.
e. Sifat
– sifat atau ciri kepribadian yang dapat memberi corak khas pada seseorang. Kemampuan untuk mengenal sifat kepribadian
akan membantu anak dalam mengenal diri dan memperoleh pemahaman diri yang
positif. Gambaran diri da mengenal sifat kepribadian menjadi masukan untuk
menentukan keberanian anak dalam mencari informasi karir.
f. Pengetahuan
atau informasi yang tepat. Anak atau usia sekolah dasar harus disisipkan
pengalaman langsung, pengaturan alat – alat dan media perlu diperluas sehingga
memberikan tantangan pemecahan masalah yang perlu dieksplorasi , informasi dan
pengeuasaan keterampilan dasar. Pengetahuan atau informasi yang tepat adalah
modal bagi anak untuk merencanakan masa depannya.
2) Faktor
Eksternal
Faktor – faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak dapat dibedakan satu sama lain
namun tidak dapat dipisahkan karena akan menciptakan keseluruhan ruang gerak
kehidupan. Faktor eksternal yang saling terkait dan dapat mempengaruhi
kesadaran karir pada anak sebagai berikut:
a. Masyarakat
Yaitu lignkungan sosial budaya
dimana anak dibesarkan. Lingkungan masyarakat yang sangat luas dan berpengaruh
besar terhadap pandangan anak terhadap kesadaran karir anak.
b. Status
Sosial – ekonomi
yaitu tingkat pendidikan orang tua,
tingkat pendapatan orang tua, jabatan orang tua, daerah tempat tinggal orang
tua serta suku bangsa.
c. Pengaruh
dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti. Orang tua dan saudara
kandung dari orang tua menyatakan segala harapan serta mengkomunikasikan
pandangan dan sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. Pengaruh
tersebut akan berdampak pada pandangan anak terhadap suatu pekerjaan tertentu.
E.
Kekuatan
dan Kelemahan
Dalam
http://konselingindonesia.com
kekuatan dari teori ini terletak pada kemampuan individu untuk mewujudkan
konsep diri dalam suatu bidang jabatan yang paling diinginkan untuk
mengekspresikan diri sendiri dan juga berkaitan dengan pilihan terhadap peran
yang dimiliki. Tersedianya kesempatan untuk mengambil keputusan sepanjang
hidup.
Sedangkan
kelemahannya, adalah seseorang yang tidak mempunyai konsep diri yang positif
akan sulit untuk mewujudkan dirinya pada suatu bidang pekerjaan dan bila
perkembangan melalui tahap kehidupan tidak mendapat bimbingan dan arahan akan
mendapat kesulitan bagi individu mengembangkan konsep diri dan potensi yang
dimiliki.
F.
Penerapan
Layanan Konseling di Sekolah
Dilaksanakannya
bimbingan karir di sekolah dasar ialah sebagai upaya membantu siswa untuk
mengenal dirinya sendiri dan mengoptimakan potensi yang dimiliki, sehingga
siswa mampu untuk mengenal dirinya sendiri dan mengoptimalkan potensi yang
dimiliki, sehingga siswa mampu mengidentifikasi serta dapat belajar dalam
membuat pilihan dan memutuskan sesuatu. Untuk mengoptimalkan potensi yaitu
bagaimana siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dimana
tinggal.
Dilaksanakan
bimbingan karir disekolah dasar ialah membantu siswa untuk mengidentifikasi
perasaan suka, tidak suka, mengetahui minat, dapat menggambarkan peran diri
dalam setiap posisi kehidupan, berpikir positif tentnag diri serta
mengembangkan cita – cita yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
Bimbingan dan konseling memfasilitasi siswa untuk memahami dan menerima agar
siswamemiliki konsep diri yang utuh dalam berhubungan dengan orang lain serta
mendapatkan pengalaman dan peluang dalam mengambil keputusan, selain itu
bimbingan karir juga menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa.
Layanan
bimbingan di sekolah dasar lebih banyak melibatkan banyak pihak. Disamping itu
dengan melihat karakteristik anak, maka pemberian layanan bimbingan perlu
bekerjasama dengan orang – orang yang berarti dalam kehidupan anak seperti
orang tua, guru dan orang yang menjadi idola. Kegiatan bimbingan di sekolah
dasar lebih menekanka akan pentingnya peran guru dalam fungsi bimbingan.
Materi
bimbingan dan konseling disekolah dasar termuat ke dalam empat bidang bimbingan
yaitu bimbingan pribadi, sosial, akademik, dan karir. Khusus dalam bidang
bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa – siswa
sekolah dasar mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk karir dimasa yang akan
datang.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan
karir pada masa anak – anak dipengaruhi oleh adanya dorongan atau yang lebih
dikenal dengan perasaan curiga (coriouscity)
yang diimplementasikan dengan bentuk
eksplorasi (eksploration). Tahap
eksplorasi menurut Sukardi ( 1987 : 68) diawali sejak seseorang memiliki
kesadaran bahwa pekerjaan itu merupakan suatu aspek daripada kehidupannya, pada
masa fantasi seseorang menentukan arah pilih yang seringkali dikaitkan dengan
permainannya. Eksplorasi adalah suatu upaya yang dilakukan anak menuju kearah
mendapatkan sumber informasi (information).
Salah satu sumber informasi bagi anak adalah figur seseorang yang menjadi idola
(key figures).
Terdapat
dua factor yang mempengaruhi kesadaran karir anak yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.
Teori
ini juga terdapat kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuan
individu untuk mewujudkan konsep diri dalam suatu bidang jabatan yang paling
diinginkan,sedangkan kekurangannya yaitu seseorang yang tidak mempunyai konsep
diri yang positif akan sulit untuk mewujudkan dirinya pada suatu bidang
pekerjaan tertentu.
Dilaksanakannya
bimbingan karir di sekolah dasar ialah sebagai upaya membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan mengoptimakan
potensi yang dimiliki, sehingga siswa mampu mengidentifikasi serta dapat
belajar dalam membuat pilihan dan memutuskan sesuatu.
B. Saran
1. Bagi
guru pembimbing, membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan
mengembangkan bakat yang dimilkinya melalui kegiatan bermain
2. Orangtua,memberikan
contoh yang baik pada anak baik dalam berbicara,bersikap dan bertingkah laku
serta mengontrol pergaulan anak
3. Siswa,
dapat memilah-milah prilaku yang pantas dan tidak pantas untuk ditiru
KEPUSTAKAAN
Hadiarni dan Irman. 2009. Konseling Karir. Batusangkar : STAIN
Batusangkar Press
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_conten&task=view&id=329&itemid=148, diakses 6 April
2013
http://sidikapriansyah.blogspot.com/2012/03/teori-donald-e-super.html, diakses 5 April 2013
Richard, S.
Sharf. 1992. Applying Career Development
Theory to Counseling (Terjemahan). California.
Sukardi, Dewa
Ketut. 1987. Bimbingan Karir Di Sekolah –
Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.
waaaaah.. thengkyuu mbak piin ;)
BalasHapusIya mbak, sama". . .
HapusGanbatte :)