Entri Populer

Jumat, 12 April 2013

Teori Perkembangan Karir Anak (Teori Super)


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Menurut Donald E. Super (Dewa. K.S, 1987:65) bahwa kematangan bekerja dan konsep diri (selft-concept) merupakan dua proses perkembangan yang berhubungan. Maksudnya adalah bahwa tingkat kematagan bekerja itu saling berhubungan. Apabila konsep diri seseorang itu baik, maka kematangan kerjanya pun juga baik.
Dalam perkembangan anak-anak ada pula pekerjaan yang disesuaikan dengan umur dan tingkat dengan kematangan emosinya. Yang mana dalam teori super terdapat 6 fase perkembangan karir pada manusia. Salah satunya adalah fase Growth.  Dalam fase ini dijelaskan bahwa terhitung sejak anak lahir sampai lebih kurang umur 15 tahun. Pada fase ini anak sedang mengembangkan berbagai poten, pandangan khas, sikap, minat dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktrur gambaran diri.
Jadi untuk lebih mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan karir pada anak-anak maka kami akan membahasnya pada bab selanjutnya.
B.  Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalahnya adalah:
1.      Bagaimana konsep dasar teori perkembangan karir pada anak-anak?
2.      Apa saja bentuk karir yang ada pada anak?
3.      Bagaimana tujuan dari kesadaran karir pada anak?
4.      Apa saja kelebihan dan kelemahanya?
5.      Bagaimana penerapannya dalam layanan bimbingan dan Konseling?
C.  Tujuan Penulisan
Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah sebagai beikut:
1.      Untuk mengetahui konsep dasar teori perkembangan karir pada anak-anak
2.      Untuk mengetahui bentuk karir yang ada pada anak
3.      Untuk mengetahui tujuan dari kesadaran karir pada anak
4.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahanya
5.      Untuk mengetahui bentuk penerapannya dalam layanan bimbingan dan Konseling



BAB II
TEORI PERKEMBANGAN KARIR ANAK – ANAK

A.  Konsep – konsep Dasar Teori Perkembangan Karir Anak
Konsep dasar yang mendasari perkembangan karir Super adalah bahwa perkembangan karir dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor yang berada dalam diri individu (internal) seperti kecerdasan, bakat khusus, minat, dan yang ada di luar individu (eksternal) yaitu aspek – aspek lingkungan sosial – ekonomi seperti lingkungan masyarakat, sekolah, dan keadaan ekonomi. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Hadiarni ( 2009 : 127) yang mengatakan bahwa perpaduan antara faktor internal dengan faktor eksternal diri individu melahirkan pilihan karir seseorang, namun yang amat dominan dalam mempengaruhi karir diri seseorang adalah faktor yang berada pada diri individu. Gabungan dari keseluruhan faktor tersebut berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai karir dan harapan individu terhadap masa depannya. Faktor – faktor tersebut juga berpengaruh terhadap perkembangan individu yang akan membentuk konsep diri idividu. Berdasarkan asumsi ini, Super membagi teorinya kedalam dua konsep utama yaitu konsep peran kehidupan dan tahap kehidupan.
Bagi Super peran – peran hidup menggambarkan 6 peran utama individu yaitu pelajar (student), pekerja (worker), warga negara (citizen), aktivitas waktu luang (leisurute), keluarga (homemaker), dan anak (child).
Teori Super merupakan teori yang paling banyak memberikan pengaruh terhadap  pengembangan karir. Teori perkembangan karir yang dikemukakan oleh Donald Super ini berdasarkan 3 konsep utama yaitu self, life – span, life – space. Dalam hal ini difokuskan terhadap life – span. Berdasarkan konsep  teori perkembangan karir menurut Super, life – span merupakan konsep mengenai rentang kehidupan menunjukkan proses pengembangan karir sepanjang rentang kehidupan inividu. Konsep ini menjadi dasar pengembangan tahap pengembangan pekerjaan untuk memahami tahap – tahap kehidupan.
Konsep ini digambarkan oleh Super dalam pelangi kehidupan karir life career rainbow (Sidik, 2012) dimana bagian luar dari pelangi menggambarkan usia dan tahapan kehidupan. Seperti tergambar dalam diagram life career rainbow, terdapat lima tahapan pengembangan vokasional, yaitu : pertumbuhan, eksplorasi, pemantapan, pembinaan/ pemeliharaan, dan kemunduran. Tahapan ini berkaitan erat dengan tahap perkembangan kehidupan, yaitu masa anak – anak, remaja, dewasa awal, dewasa, dan masa tua, kedua konsep tahapan perkembangan ini kurang lebih sama dalam rentang usia masing – masing.
Menurut Super (Sharf, 1992:127) perkembangan karir pada masa anak – anak dipengaruhi oleh adanya dorongan atau yang lebih dikenal dengan perasaan curiga (coriouscity). Bentuk kecurigaan diimplementasikan dengan bentuk eksplorasi (eksploration). Masa eksplorasi adalah suatu perkembangan karir yang penting dan tidak boleh berhenti. Hadiarni (2009:130) mengatakan masa ekplorasi itu dari umur 15 tahun sampai 24 tahun. Tahap eksplorasi menurut Sukardi ( 1987 : 68) diawali sejak seseorang memiliki kesadaran bahwa pekerjaan itu merupakan suatu aspek daripada kehidupannya, pada masa fantasi seseorang menentukan arah pilih seringkali tidak realistis dan sering dikaitkan dengan permainannya.
Eksplorasi adalah suatu upaya yang dilakukan anak menuju kearah mendapatkan sumber informasi (information). Anak akan mengupayakan bagaimana informasi itu didapatkan dengan berbagai cara. Salah satu sumber informasi bagi anak adalah figur seseorang yang menjadi idola (key figures). Proses kematangan anak, berkembang dari dalam diri anak sendiri (internal control) dan lingkungan yang mempengaruhinya (eksternal control). Cara anak dalam membuat keputusan karir, berkembang berdasarkan perspektif (time perspective) terhadap suatu pekerjaan tertentu dan harapan dimasa yang akan datang. Konsep diri (self concept) yang positif akan mempercepat kearah pengambilan keputusan karir. Perkembangan konsep diri adalah suatu tahap yang penting dari keseluruhan proses perkembangan karir. Konsep diri berasal dari upaya anak dalam mengeksplorasi lingkungan yang dapat dijadikan media pembelajaran kearah informasi karir, peniruan, menemukan figur orang dewasa yang sesuai dan pengembangan minat.
 
B.  Kesadaran Karir Pada Anak
Perkembangan karir adalah suatu proses yang terikat secara sosial, artinya perkembangan karir ikut dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis, status kesukuan, jenis kelamin dan kelompok sosial.
Karir adalah suatu rentangan aktifitas pekerjaan yang saling berhubungan antar individu untuk memajukan kehidupannya yang melibatkan berbagai perilaku, kekuatan motivatif, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, cita – cita sebagai suatu rentang kehidupannya sendiri.
Pada usia sekolah dasar kesadaran karir lebih dititik beratkan pada eksplorasi karir dan pengenalan jabatan yang ada dalam lingkungan masyarakat. Meskipun anak belum sampai pada tahap pemilihan karir, namun pemilihan karir sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, masyarakat, media atau faktor lain yang ikut dalam membantu mengambil keputusan dalam karir. Pihak sekolah membantu anak mendapat informasi karir, mengenal karakteristik diri serta hubungan antara pekerjaan dan belajar dalam kehiduan sehari – hari. Pada waktu yang sama, kurikulum sekolah hendaknya menjaga dari bias gender mengenai informasi pekerjaan.
Rumusan kompetensi kesadaran karir siswa sekolah dasar dikembangkan berdasarkan perkembangan anak dan aspek kesadaran karir anak yang meliputi:
a.       Aspek kesadaran diri
b.      Kesadaran pengetahuan karir
c.       Kesadaran mencari informasi karir
d.      Sikap terhadap karir
e.       Kesadaran membuat pilihan sehat dan keputusan efektif
f.       Kesadaran keterampilan karir
Dalam perkembangan, suatu aspek dengan aspek lainnya saing berkaitan dan saling mempengaruhi serta bergerak berdasarkan pola – pola tertentu. Oleh karena itu, perkembangan dapat dimaknai sebagai serangkaian perubahan dinamis yang melibatkan seluruh aspek kehidupan individu sebagai hasil dari kematanga dan pengalaman baik secara internal maupun eksternal

C.  Tujuan Kesadaran Karir Pada Anak
Secara khusus layanan bimbingan disekolah dasar bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi tugas – tugas perkembangan yang meliputi aspek, perkembangan pribadi sosial, akademik dan karir, sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Adapun tujuan dilaksanakan bimbingan karir disekolah dasar untuk kesadaran karir anak adalah sebagai berikut:
1.    Mengenali macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan
2.    Orientasi dan informasi karir pada umumnya secara sederhana
3.    Menentukan cita – cita dan merencanakan masa depan
4.    Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan
5.    Mengeksplorasi arah pekerjaan
6.    Orientasi dan informasi secara sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi khususnya berkaitan dengan karir yang hendak dikembangkan
7.    Menyesuaikan antara keterampilan, kemampuan dan minat yang dimiliki dengan jenis – jenis pekerjaan yang telah tersedia dilingkungan masyarakat
D.      Faktor – faktor Kesadaran Karir Anak
Faktor –faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran karir anak terdiri  dari faktor internal dan faktor eksternal.
1)   Faktor Internal
Faktor internal dapat dibedakan satu dengan yang lain namun tidak dapat dipisah – pisah karena semua faktor dapat membentuk keunikan kepribadian. Faktor internal yang dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak usia sekolah dasar sebagai berikut:
a.    Nilai – nilai kehidupan (values). Nilai dapat menjadi pedoman dalam hidup seseorang sampai kapan pun dan sangat menentukan gaya hidup atau life style. Nilai memegang penting dalam keseluruhan perilaku dan dapat mempengaruhi seluruh harapan serta aspirasi dalam hidup. Penanaman kesadaran karir pada anak untuk menumbuhkan akan pemahaman akan diri yang akan berpengaruh terhadap gaya hidup masa yang akan datang.
b.    Taraf intelegensi. Taraf intelegensi seseorang ikut menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran karir seorang anak.
c.    Bakat khusus. Bakat menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap kesadaran karir pada anak. Bakat merupakan abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu. Intelegensi dan bakat hanya dapat dideteksi dengan mengidentifikasi indikator – indikator yang manifestasikan dalam kualifikasi perilaku.
d.   Kecenderungan akan minat. Minat disertai dengan pemilihan sesuatu. Pemilihan karir merupakan perilaku yang disadari, karena memerlukan pertimbangan dan pemikiran tertentu baik yang berhubungan dengan pertimbangan etika, kemanfaatan atau memadai tidaknya aspek yang dipilih untuk kepentingan dirinya pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
e.    Sifat – sifat atau ciri kepribadian yang dapat memberi corak khas pada seseorang.  Kemampuan untuk mengenal sifat kepribadian akan membantu anak dalam mengenal diri dan memperoleh pemahaman diri yang positif. Gambaran diri da mengenal sifat kepribadian menjadi masukan untuk menentukan keberanian anak dalam mencari informasi karir.
f.     Pengetahuan atau informasi yang tepat. Anak atau usia sekolah dasar harus disisipkan pengalaman langsung, pengaturan alat – alat dan media perlu diperluas sehingga memberikan tantangan pemecahan masalah yang perlu dieksplorasi , informasi dan pengeuasaan keterampilan dasar. Pengetahuan atau informasi yang tepat adalah modal bagi anak untuk merencanakan masa depannya.
2)   Faktor Eksternal
Faktor – faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak dapat dibedakan satu sama lain namun tidak dapat dipisahkan karena akan menciptakan keseluruhan ruang gerak kehidupan. Faktor eksternal yang saling terkait dan dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak sebagai berikut:
a.    Masyarakat
Yaitu lignkungan sosial budaya dimana anak dibesarkan. Lingkungan masyarakat yang sangat luas dan berpengaruh besar terhadap pandangan anak terhadap kesadaran karir anak.
b.    Status Sosial – ekonomi
yaitu tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, jabatan orang tua, daerah tempat tinggal orang tua serta suku bangsa.
c.    Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti. Orang tua dan saudara kandung dari orang tua menyatakan segala harapan serta mengkomunikasikan pandangan dan sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. Pengaruh tersebut akan berdampak pada pandangan anak terhadap suatu pekerjaan tertentu.
E.       Kekuatan dan Kelemahan
Dalam http://konselingindonesia.com kekuatan dari teori ini terletak pada kemampuan individu untuk mewujudkan konsep diri dalam suatu bidang jabatan yang paling diinginkan untuk mengekspresikan diri sendiri dan juga berkaitan dengan pilihan terhadap peran yang dimiliki. Tersedianya kesempatan untuk mengambil keputusan sepanjang hidup.
Sedangkan kelemahannya, adalah seseorang yang tidak mempunyai konsep diri yang positif akan sulit untuk mewujudkan dirinya pada suatu bidang pekerjaan dan bila perkembangan melalui tahap kehidupan tidak mendapat bimbingan dan arahan akan mendapat kesulitan bagi individu mengembangkan konsep diri dan potensi yang dimiliki.




F.       Penerapan Layanan Konseling di Sekolah
Dilaksanakannya bimbingan karir di sekolah dasar ialah sebagai upaya membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan mengoptimakan potensi yang dimiliki, sehingga siswa mampu untuk mengenal dirinya sendiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki, sehingga siswa mampu mengidentifikasi serta dapat belajar dalam membuat pilihan dan memutuskan sesuatu. Untuk mengoptimalkan potensi yaitu bagaimana siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dimana tinggal.
Dilaksanakan bimbingan karir disekolah dasar ialah membantu siswa untuk mengidentifikasi perasaan suka, tidak suka, mengetahui minat, dapat menggambarkan peran diri dalam setiap posisi kehidupan, berpikir positif tentnag diri serta mengembangkan cita – cita yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Bimbingan dan konseling memfasilitasi siswa untuk memahami dan menerima agar siswamemiliki konsep diri yang utuh dalam berhubungan dengan orang lain serta mendapatkan pengalaman dan peluang dalam mengambil keputusan, selain itu bimbingan karir juga menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa.
Layanan bimbingan di sekolah dasar lebih banyak melibatkan banyak pihak. Disamping itu dengan melihat karakteristik anak, maka pemberian layanan bimbingan perlu bekerjasama dengan orang – orang yang berarti dalam kehidupan anak seperti orang tua, guru dan orang yang menjadi idola. Kegiatan bimbingan di sekolah dasar lebih menekanka akan pentingnya peran guru dalam fungsi bimbingan.
Materi bimbingan dan konseling disekolah dasar termuat ke dalam empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, akademik, dan karir. Khusus dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa – siswa sekolah dasar mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk karir dimasa yang akan datang.









BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Perkembangan karir pada masa anak – anak dipengaruhi oleh adanya dorongan atau yang lebih dikenal dengan perasaan curiga (coriouscity) yang  diimplementasikan dengan bentuk eksplorasi (eksploration). Tahap eksplorasi menurut Sukardi ( 1987 : 68) diawali sejak seseorang memiliki kesadaran bahwa pekerjaan itu merupakan suatu aspek daripada kehidupannya, pada masa fantasi seseorang menentukan arah pilih yang seringkali dikaitkan dengan permainannya. Eksplorasi adalah suatu upaya yang dilakukan anak menuju kearah mendapatkan sumber informasi (information). Salah satu sumber informasi bagi anak adalah figur seseorang yang menjadi idola (key figures).
Terdapat dua factor yang mempengaruhi kesadaran karir anak yang terdiri  dari faktor internal dan faktor eksternal.
Teori ini juga terdapat kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuan individu untuk mewujudkan konsep diri dalam suatu bidang jabatan yang paling diinginkan,sedangkan kekurangannya yaitu seseorang yang tidak mempunyai konsep diri yang positif akan sulit untuk mewujudkan dirinya pada suatu bidang pekerjaan tertentu.
Dilaksanakannya bimbingan karir di sekolah dasar ialah sebagai upaya membantu siswa   untuk mengenal dirinya sendiri dan mengoptimakan potensi yang dimiliki, sehingga siswa mampu mengidentifikasi serta dapat belajar dalam membuat pilihan dan memutuskan sesuatu.
B.  Saran
1.    Bagi guru pembimbing, membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan mengembangkan bakat yang dimilkinya melalui kegiatan bermain
2.    Orangtua,memberikan contoh yang baik pada anak baik dalam berbicara,bersikap dan bertingkah laku serta mengontrol pergaulan anak
3.    Siswa, dapat memilah-milah prilaku yang pantas dan tidak pantas  untuk ditiru

KEPUSTAKAAN

Hadiarni dan Irman. 2009. Konseling Karir. Batusangkar : STAIN Batusangkar Press
Richard, S. Sharf. 1992. Applying Career Development Theory to Counseling (Terjemahan). California.

Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir Di Sekolah – Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

2 komentar: