ANALISIS MASALAH KLIEN BERDASARKAN
KONSELING EGO
A.
Identitas
Klien
1.
Nama :
S
2.
Jenis kelamin : Perempuan
3.
Agama :
Islam
4.
Alamat Kos : Padang
5.
Asal Kota : Bukittinggi
6.
Status dalam keluarga : Anak kandung
7.
Pekerjaan : Mahasiswa
B.
Gambaran
Masalah
Dari
konseling yang telah saya lakukan dengan klien S, saya mendapat gambaran
tentang masalah S yang tidak bisa menempatkan tingkahlaku yang seharusnya
sesuai dengan lingkungannya.
S
adalah anak terakhir dari 4 bersaudara. Anak pertama dan anak kedua adalah saudara
laki – laki (abang S) yang sudah berkeluarga, dan yang ketiga kakak perempuan S
yang masih bekerja. Ibu S sudah meninggal sejak S masih kecil. S dibesarkan
oleh ayahnya sendiri. Sejak kecil komunikasi S dengan saudara – saudara laki –
laki S kurang intensif. Hubungan mereka baik – baik saja, tetapi untuk
komunikasi sangat kurang, hanya hal – hal yang penting saja mereka akan
berkomunikasi. S sangat dekat dengan ayah dan kakak perempuannya. Apapun yang
terjadi dengan dirinya, S hanya berbagai dengan ayahnya atau kepada kakak
perempuannya.
Sampai
suatu ketika, kakaknya yang lulusan salah satu universitas di Paris, mengajak
ayahnya untuk tinggal bersama kakaknya di Paris. Sementara itu, ia sendiri akan
tinggal di Bukittinggi, namun statusnya saat ini masih harus kuliah di
Universitas Negeri Padang, dan tinggal di kos – kosan. Menerima keputusan
ayahnya yang setuju ikut kakak perempuanya ke Paris, S merasa sangat sedih,
karena jarak dari Paris dengan kota Padang sangatlah jauh. S merasa dirinya
sangat sendiri sekarang. Kalaupun ingin pulang kampung ke Bukittinggi, dia
tidak dapat bertemu dengan ayahnya karena ayahnya ada di Paris, sementara itu
saudara laki – lakinya yang ada di Sumatera Barat juga bersama dengannya, tidak
bisa ditemui karena sibuk dengan urusan keluarganya masing – masing. Karena
itu, S merasa hidupnya sangat hancur, ia merasa hidup seperti sebatangkara.
Ingin mengadu kepada orang tua, namun orangtuanya sangat jauh, untuk menelpon,
tunggu dari pihak ayah atau kakaknya yang diparis menelpon, barulah ia bisa
menghubungi mereka.
S
ingin ikut ke Paris tinggal bersama dengan kakak dan ayahnya. Hanya saja,
kakaknya tidak mengizinkan begitu saja S meninggalkan kuliahnya disini. S
diberi tantangan untuk dapat lulus les Bahasa Inggris. Kakaknya menantang S
untuk dapat memperlancar Bahasa Inggrisnya dalam setahun. Jika ia berhasil, ia
diperbolehkan untuk ikut tinggal di Paris.
Karena
mendapat tawaran seperti itu, S pun mengikuti 2 tempat les Bahasa Inggris
sekaligus pada semester tersebut. Kegiatan
S pada 1 tahun itu adalah kuliah
dan mengikuti 2 les Bahasa Inggris. Namun, disatu sisi S menyadari, dirinya
cukup tertekan dengan kondisi demikian dan disatu sisi S sangat ingin untuk
ikut tinggal bersama kakak dan ayahnya tinggal di Paris.
Berdasarkan
masalah yang diungkapkan S, dapat dianalisis dengan menggunakan konseling ego,
yang mana masalah S dianalisis dengan melihat dari segi fungsi egonya dalam
mengatasi masalahnya sendiri.
C.
Sebab
– sebab Tingkah Laku Salah Suai
Berdasarkan
masalah yang diutarakan oleh klien S, dapat dilihat dari bagaimana kerja dari
fungsi ego yang dimiliki oleh S. Dari teori konseling ego, setiap manusia
memiliki 3 fungsi ego, yaitu fungsi impuls economic, fungsi kognitif, dan
fungsi control. Jika dianalisis dari masalah S dengan melihat fungsi egonya,
yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi
Impuls Economic
Berdasarkan masalah S, jika S dapat mempergunakan
fungsi ego ini dengan baik, S akan dapat memikirkan bagaimana untung dan
ruginya jika ia memilih untuk pindah dan ikut tinggal di Paris. Pada
kenyataannya, S tidak memikirkan untung ruginya, fungsi ini terlalu kuat, ia
hanya memikirkan keuntungan bagi dirinya saja, jika ikut pindah dan tinggal
bersama kakak dan ayahnya ia akan bahagia. Meskipun caranya ia harus memporsir
cara belajarnya dengan mengikuti 2 les Bahasa Inggris sekaligus dan dibebani
dengan tugas kuliah yang cukup banyak sehingga membuat kesehatan menjadi kurang
baik dan perasaannya selalu tertekan.
Seandainya, S dapat memfungsikan fungsi ego ini
dengan baik, dia akan memikirkan bagaimana jadinya kalau ia tetap bersikeras
untuk menerima tantangan kakaknya demi meraih keinginannya untuk tinggal
bersama dengan mereka di Paris. Apa yang akan terjadi jika ia harus pindah,
rugi apa yang akan ia dapatkan. Jika S memikirkan hingga ketahap seperti itu,
tentu S sekarang tidak akan merasa tertekan dengan kondisinya dan tidak akan
merasa hidup sendiri.
2. Fungsi
Kognitif
Fungsi ini mempengaruhi bagaimaa cara berpikir logis
dengan perasaan. S disini tidak memikirkan dengan logika dalam mengambil
keputusan. Ia lebih mengikuti perasaanya yang terlalu besar untuk bisa ikut
tinggal bersama dengan ayah dan kakaknya. Padahal, jika dipikir dengan logika,
apabila ia menyelesaikan kuliahnya dengan tepat waktu, pada akhirnya ia juga
bisa ikut dengan ayah dan kakaknya tinggal di Paris. Masalah komunikasi, S juga
bisa dapat menggunakan teknologi zaman sekarang, misalnya video call, telepon,
atau skype-an. Itu juga bisa menghubungkan S dengan ayah dan kakaknya, tidak
perlu menunggu mereka yang menghubungi agar tidak terkena biaya untuk
menghubungi mereka. Namun, dalam kasusnya, ia terlalu ambisius mengikuti apa
yang dirasakannya dari pada mencoba untuk berpikir dengan logika menyelesaikan
masalahnya.
3. Fungsi
Pengawasan
Fungsi ini juga tidak bisa mengontrol perasaan S
yang terlalu besar untuk mengikuti tantangan dari kakaknya agar bisa tinggal di
Paris bersama mereka. Fungsi pengawasan ini terlalu lemah, sehingga ia hanya
memikirkan apa kata hatinya dan perasaannya saja.
D.
Tujuan
Konseling
Adapun
tujuan konseling untuk masalah S ini adalah untuk memperbaiki fungsi egonya
agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat membentuk coping behavior S dengan baik.
E.
Teknik
Konseling
Dalam membantu
klien mengatasi permasalahannya, saya menggunakan teknik pengawalan dan
pengontrolan proses. Dengan membina hubungan dengan klien, konselor dapat
memahami dan menjalin hubungan yang akrab dengan klien. setelah menjalin
hubungan yang baik dan akrab dengan klien, konselor dapat membantu klien untuk
ego strength klien. Dan juga, memperbaiki fungsi – fungsi ego klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar