Entri Populer

Minggu, 28 September 2014

Laporan Observasi TK



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Pada masa perkembangan anak di usia dini, anak membutuhkan banyak kasih sayang dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Dimana, anak harus diberikan perhatian yang penuh dan kasih sayang yang tulus.
Anak pada usia dini, harus dipersiapkan dan ditata pola hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman. Anak mengalami perkembangan berdasarkan perubahan psikologis dan berdasarkan perubahan biologisnya. Untuk itu, anak tersebut perlu diberikan arahan, perhatian, dan kasih sayang agar anak tersebut dapat berkembang dengan keyakinan dasar yang benar.
Pada masa perubahan biologis, anak akan mengalami perubahan tubuh dan psikoseksual. Dalam hal ini, anak harus diberikan arahan dan perhatian agar pada masa perubahan baik itu perubahan tubuh dan psikoseksualnya, anak tidak mengalami perasaan tidak senang dan merasa kurang perhatian. Begitu juga dengan masa perubahan psikologisnya, anak harus benar-benar diberikan kasih sayang dan perhatian, untuk anak dapat lebih mengerti dan terarah pola hidupnya.
Oleh karena itu, kami melakukan observasi ke Taman Kanak-kanak (TK), untuk melihat sejauh mana anak mampu melalui masa perubahan dirinya, dengan arahan dan bimbingan dari guru TK-nya. Dan sejauh mana, guru menghadapi perkembangan anak baik itu perubahan psikologis dan cara berpikir anak.


1.2     Tujuan Observasi
            Dalam melakukan observasi ini, kami bertujuan untuk melihat bagaimana guru TK mengatasi dan menghadapi perkembangan anak baik itu berupa tingkah laku anak dan cara berpikir anak yang mengalami dusta hayal atau tidak sama sekali.
Selain itu kami juga bertujuan untuk lebih memahami langsung bagaimana tingkah laku anak pada masa perkembangannya dan kami bertujuan untuk bisa lebih mengerti bagaimana cara melayani anak pada masa perkembangannya.

1.3     Sasaran Observasi
            Yang menjadi sasaran kami dalam melakukan observasi ke TK ini adalah anak-anak yang dibagi kelasnya menjadi 3 kelas, yaitu kelas B.1 yang berumur rata-rata 4 tahun, kelas B.2 yang berumur rata-rata 4-5 tahun, dan kelas B.3 yang berumur rata-rata  tahun.









BAB II
Landasan Teori

            Berdasarkan teori Piaget, anak akan melalui beberapa periode perkembangan berpikir, diantara periode itu adalah periode berpikir praoperasional dan periode intuitif. Anak yang berumur 3-5 tahun, menurut teori Piaget ini, memiliki kemampuan berpikir konseptual. Dimana, ini dapat ditandai oleh kemampuan berpikir dengan mempergunakan konsep-konsep yang sederhana.  Anak disibukkan dengan penggunaan simbol-simbol dalam menyatakan apa yang dipikirkan atau dipahaminya. Anak sibuk mempergunakan bahasa untuk menolongnya mengembangkan berbagai konsep.
            Selain itu, pada periode intuitifnya, anak mampu mengambil kesimpulan sendiri yang dasarnya tidak jelas dan pertimbangan pikiran yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Namun, tidak menutup kemungkinan anak pada periode ini akan bersifat egosentris. Dimana, anak akan lebih kuat aku-nya sebab ia di kuasai oleh ego-nya yang tinggi.
            Dalam masa perkembangannya ini, anak diberikan kesempatan untuk bermain dengan teman sebaya, agar hubungan sosialnya meluas dan ia dapat melalui periode perkembangannya dengan terarah. Sebab, pada masa ini anak memiliki kepribadian yang cenderung mempercayai dirinya sendiri, memiliki sifat aku yang yang kuat, dan kepribadian yang ingin mengekplorasikan diri dan lingkungannya.
            Oleh karena itu, pelayanan pada anak yang usianya masih pada perkembangan usia dini , haruslah tepat, agar keyakinan dasar anak itu dapat terbentuk dengan baik.

BAB III
PEMBAHASAN

            Setelah melakukan observasi ke TK, kami dapat mengamati langsung bagaimana tingkah laku anak-anak tersebut di dalam sekolah itu. Mulai dari sebelum masuk ke kelas dan sampai pulang dari sekolah.
            Pagi hari, anak-anak diantar oleh orang tuanya ke TK. Tiba di TK, anak meletakkan tas ranselnya ke dalam kelas yang dimana didalam kelas itu sudah tersedia tempat penyimpanan tas anak-anak. Setelah anak menyimpan tasnya ke rak penyimpanan tas, anak bermain bersama teman-teman yang lain. Mereka menggunakan fasilitas yang disediakan di sekolah mereka. Seperti ayunan, seluncuran, bola putar, dan banyak permainan lain yang disediakan di sekolah.
            Setelah lonceng di bunyikan guru, anak-anak dikumpulkan dan dibariskan di lorong depan sekolah. Pada saat baris, anak-anak melakukan pembacaan ikrar, beberapa doa, dan menyanyikan lagu bersama-sama yang dipimpin oleh guru TK itu.
            Setelah itu, anak-anak masuk kedalam kelas, namun disini anak-anak tidak dibiarkan langsung masuk kedalam kelas. Anak-anak diperintahkan oleh guru mereka untuk membuka sepatu dan meletakkannya di rak sepatu yang di sediakan di dekat pintu masuk kelas mereka. Anak-anak juga di suruh untuk menyapa temannya terlebih dahulu dan membaca doa lalu diperbolehkan masuk kedalam kelas.
            Saat observasi, kami memasuki kelas yang pertama adalah kelas B.1, dimana kelas ini adalah kelas yang paling kecil dan jumlah anaknya juga sedikit yaitu 9 orang. Namun, pada saat kami masuki, jumlah anak yang hadir hanya 8 orang, salah satu dari mereka tidak masuk dikarenakan sedang sakit. Disini, ibu guru memberitahukan kepada anak-anak bahwa ada teman mereka yang tidak masuk. Guru tersebut memberitahukan dengan cara menghitung jumlah mereka yang ada di kelas tersebut. Dari situ, anak berpikir dan menyadari bahwa jumlah dari mereka itu berkurang satu. Dalam hal ini, guru tersebut telah berhasil merangsang anak untuk bisa menyikapi lingkungan sekitarnya.
            Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru menyuruh untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing kepada kami. Disini, kami menarik kesimpulan, guru tersebut melatih kepercayaan diri anak agar berani berbicara depan orang.
            Dalam situasi belajar mengajar, guru menggunakan metode bercerita. Guru memperkenalkan kepada anak-anak macam-macam hewan. Guru merangsang anak-anak berpikir macam-macam hewan berdasarkan jumlah kakinya. Dan anak-anak mampu mengimajinasikan hewan yang dimaksud oleh guru kepada mereka. Saat sedang belajar, kami menemukan salah satu dari anak tersebut yang sedang mengalami dusta hayal. Ia menghayalkan bahwa ada beruang di pintu. Namun disini, guru tidak terlalu melayani anak tersebut. Dimana yang seharusnya guru memberikan rangsangan-rangsangan berupa pertanyaan kepada anak tersebut untuk lebih mengembangkan dusta hayalnya agar terarah.
            Dalam sistem belajar di 2 kelas yang lainnya, guru menggunakan metode yang sama. Kelas B.2 dan B.3 yang merupakan kelas yang tertua dibandingkan dengan kelas B.1,guru menggunakan metode belajar yang sama, seperti contoh yang kami amati langsung, guru mengajarkan tentang mengenal abjad. Guru mengucapkan terlebih dahulu dan anak-anak mengikuti selanjutnya. Untuk lebih menguatkan ingatan mereka, guru memberikan sebuah nyanyian tentang abjad yang syairnya berupa permisalan terhadap setiap huruf-huruf tersebut. Disini, kami dapat melihat bahwa guru dapat merangsang pikiran anak untuk lebih mengingat abjad yang mereka pelajari.
            Metode selanjutnya yang kami temui adalah guru membiarkan anak untuk menulis. Anak-anak menulis sesuai yang diperintahkan oleh gurunya. Sebagian dari anak-anak tersebut ada yang kerjanya cepat sehingga dapat melanjutkan ke tugas yang berikutnya. Namun ada juga yang kerjanya lambat, sehingga masih tertinggal dari teman-temannya. Akan tetapi dalam metode ajar yang diberikan guru kali ini, menurut kami sudah bagus, namun disini anak yang masih terlambat dalam mengerjakan tugas tersebut kurang diperhatikan dan diarahkan sehingga anak tersebut masih tetap tertinggal dari temannya.
            Cara pengajaran yang diberikan kepada anak-anak tersebut dalam masa perkembangan usia dini sudah bagus, namun masih ada beberapa titik kelemahan yang dimana guru kurang memberikan pelayanan yang menyeluruh kepada anak. Sehingga masih terdapat anak-anak yang diam dan tidak berani untuk berekspresi atau lebih tepatnya kurang percaya diri.
            Berikut kami sediakan tabel yang berisikan tingkah laku, serta peran yang seharusnya diberikan kepada  anak dengan sumber yang telah kami temui.

Tabel 1. Tingkah Laku Anak dan Bentuk Pelayanan Yang Di Berikan
No
Tingkah Laku Anak
Cara Melayani Anak
Respon Guru
Terhadap Anak

Ya
Tidak

1
Egosentris
-        Tidak mengkritik aktivitas anak
-        Menasehati anak dengan penuh kasih
ü       


2
Dusta Khayal
-        Diberi kebebasan untuk terus berimajinasi dan merangsangna dengan pertanyaan

ü

3
Imajinatif
-        Memberikan pujian dan memberikan kebesasan untuk berekspresi
ü       


4
Kreatif
-        Menyediakan alat yang dibutuhkan anak
-        Menghargai hasil kerja anak
ü       


5
Aktif
-        Memberikan kesempatan anak untuk melakukan kegiatan fisik
ü


6
bertengkar
-        Menengahi atau menghentikan pertengkaran anak
-        Menasehati anak dengan lembut

ü

7
Anak-anak berkata kotor
-          Mengajarkan anak bahasa yang baik


ü
8
Anak-anak ribut dalam kelas
-          Menghentikan dan selalu mendampingi anak
ü   


9
Jahil
-          Menasehati anak
-          Mengarahkan ke yang lebih baik
ü   


10
Cerdas
-          Mengembangkan kreativitasnya
ü   


11
Mudah Bergaul/mudah akrab
-          Memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih temannya sendiri namun tetap diawasi dalam pergaulannya
ü   


12
Berani
-          Memuji anak
ü   













13
Masturbasi
-          Dialihkan ke kegiatan lain
ü   

14
Tidak memperhatikan pelajaran
-          Materi yang disampaikan guru harus menarik
ü   














BAB IV
PENUTUP
4.1       KESIMPULAN
            Setelah kami melakukan observasi ke TK, kami dapat menarik kesimpulan :
1.      Pelayanan kepada anak usia dini haruslah benar-benar dengan kasih sayang dan kesabaran yang tinggi untuk menghadapi tingkah laku mereka
2.      Anak-anak harus di berikan kebebasan untuk beraktifitas agar emosional mereka terlatih, namun harus tetap dalam pengawasan
3.      Anak pada masa perkembangannya memiliki sifat yang cenderung sifat akunya sangat tinggi, sehingga harus benar-benar dilayani dengan baik
4.      Pemberian layanan kepada anak yang memiliki kebutuhan untuk perhatian khusus harus benar-benar diperhatikan untuk mengubah pola kebiasaannya yang salah agar menjadi baik.
5.      Anak-anak diberikan kesempatan bermain untuk bisa bersosialisasi dengan baik dan melatihnya untuk lebih mengenal teman sebayanya
6.      Memberikan rangsangan-rangsangan berupa pelukan, sentuhan, mengajak bebicara dengan lembut dan penuh kasih sayang, merangsang untuk mengekpresikan diri, memberikan kesempatan anak terampil.
7.      Anak umur 3-5 tahun  harus dilayani dengan baik,salah satu cara melayaninya adalah dengan memenuhi kebutuhan bermain anak
8.      Memberikan kasih sayang sepenuhnya pada anak dengan cara memberi perhatian dan memberi sentuhan fisik seperti membelai-belai anak dengan menciumnya dan memeluknya
9.      Anak umur 3-5 tahun itu memiliki emosi yang negatif dan guru harus mengarahkan anak pada emosi yang positif
10.  Perkembangan anak 3-5 tahun berkembang melalui bermain dan hubungan sosial dengan teman karena anak anak harus di berikan kesempatan bermain


4.2 SARAN
1.      Pelayanan kepada setiap anak itu haruslah sama dan tidak ada dibeda-bedakan
2.      Anak harus difasilitasi sebab mereka belum bisa menfasilitasi diri mereka
3.      Cara pengajaran guru terhadap anak harus lebih diperbaiki
4.      Metode ajar yang diberikan sebaiknya lebih dikuasai agar tidak ditemukan lepasnya perhatian guru dari beberapa anak.

















DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, Elida. 2005. Buku Ajar Perkebambangan Anak Usia Dini dan SD.Padang : Angkasa Raya.


















LAPORAN HASIL OBSERVASI
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


OLEH :
1.      ARDIANSYAH DAULAY / 1105613
2.      MUKHTAR ZARKASIH HARAHAP /1105606
3.      FEBRYADI HUTA URUK /1105527
4.      NOPINA SM  HARAHAP/ 1105575
5.      MUTIYA ARDILLA/ 1105555
6.      NIA KURNIATI /1105581
7.      NINDI HAYATI/ 1105533
8.      AYU ANJELA / 1105529
9.      RHAHIMA ZAKIA /1105519

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2011










Tidak ada komentar:

Posting Komentar