Entri Populer

Jumat, 07 November 2014

Analisis KOPSAK


ANALISIS KASUS BERDASARKAN
KONSELING PSIKOANALISIS KLASIK

A.  Identitas Klien
Nama          : PR
Umur          : 16 tahun
Status         : Peserta didik SMA
Alamat        : Gunung Pangilun

B.  Kasus
PR mempunyai ibu tiri yang sangat kejam. Dia dididik secara kasar dan keras oleh ibu tirinya. Ibu tirinya sering menganiayanya seperti memukul dengan sapu, mencubit, melempar dengan sandal ketika PR melakukan kesalahan. Kadang-kadang walaupun PR tidak melakukan kesalahan dia dipukul juga oleh ibu tirinya, padahal ibu tirinya kesal pada orang lain dan PR yang menjadi sasaran untuk melampiaskan rasa kesalnya. Ayah PR tidak mengetahui perlakuan ibu tirinya, karena ketika Ayah dirumah ibu tirinya berlaku baik dan pura-pura menyayangi PR. Ibu tiri PR sangat sering menelantarkan masalah belajar dan keuangan PR padahal PR sangat membutuhkan kasih sayang dan pendidikan.
Akibat dari penganiayaan dari ibu tirinya, PR menjadi penakut, susah membuka diri, dan kaku dalam pergaulan dengan teman-temannya. Banyak teman-teman PR takut bergaul dengan PR karena dia pendiam dan mudah merajuk. Sering terjadi hubungan yang tidak menyenangkan antara PR dengan teman-temannya.

C.  Hakekat tentang Manusia
1.    PR kehilangan rasa tanggung jawab karena tidak tahu apa yang menjadi tanggung jawab, dan jarang mempunyai kesempatan untuk mencapai sesuatu sehingga PR menganggap dunia jahat kepadanya.
2.    Tingkah laku individu ditentukan oleh individu itu sendiri karena telah mempersepsi diri tidak berguna tanpa mencari jalan keluar dan kehilangan semangat.
3.    PR mempersepsi bahwa tingkah lakunya seperti itu karena ulah ibu tirinya dan tidak menyalahkan dirinya.
4.    PR menganggap semua orang jahat kepadanya dan dia merasa tidak memerlukan bantuan orang lain.

D.  Kepribadian
1.    Perkembangan Kepribadian
a.    Karena PR diasuh keras oleh ibu tirinya dari usia empat tahun, maka terbentuk pribadi yang inPRovert pada diri PR.
b.    Akibat perlakuan ibu tirinya maka dia menjadi anak yang penakut.
c.    PR tidak mempunyai kemampuan untuk menginterprestasikan lingkungannya.
d.   Sosial interest PR tidak berkembang dengan baik.
e.    Life style PR sangat berbeda dengan anak-anak lainnya seperti pendian dan suka mengerjakan sesuatu secara sendiri-sendiri karena perlakuan ibu tirinya.
f.        PR kesulitan dalam mengubah life style yang salah.

2.    PR sukar menyadari sepenuhnya life style-nya karena sudah menjadi kebiasaan.

E.  Tujuan
1.    Membantu PR untuk mengubah konsep dirinya.
2.    Mengoreksi persepsi PR tentang lingkungannya dan mengembangkan tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai melalui tingkah laku PR.
3.    Membangun kembali minat PR terhadap sesuatu sejak dulunya.


F.   Teknik
1.    Membina hubungan baik dengan PR misalnya berkomunikasi dengan baik, objektif dalam memberikan penilaian, mampu mendengarkan keluh kesah PR dan memdengarkan dengan baik.
2.    Mengembangkan pemahaman tentang life good dan life style kepada PR, menginterprestasikan tingkah laku PR dan mengembangkan klien apabila kesadarannya mulai muncul.
3.    Tekniknya memahami penganiayaan yang dilakukan kepada PR, memahami tingkah laku klien dengan segala gerak-geriknya dan keilmuannya, memahami pola asuh orang tua PR yaitu keras dan sering memberi hukuman. Berdiskusi dengan PR untuk membahas ingatan tentang masa lalu sampai mendapatkan bagaimana pandangan PR terhadap dirinya yaitu memiliki sifat inPRovert. Membangkitkan semangat hidup PR walaupun mempunyai pengalaman buruk ketika masih kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar