Entri Populer

Minggu, 28 September 2014

Laporan Wawancara DDBK



Laporan Hasil Wawancara
Hari/Tanggal     : 9 Desember 2011
Waktu                : 10.00 WIB
Tempat              : SMA PEMBANGUNAN Lab. UNP
Narasumber      : Dra. Surya Darmita
Pewawancara    : NOPINA SM HARAHAP
Topik                : Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah SMA Pembangunan Lab. UNP

Hasil Wawancara :
Dra. Surya Darmita adalah salah satu guru BK di SMA Pembangunan Lab. UNP. Dimana, beliau sudah bertugas di sekolah tersebut selama 7 tahun. Beliau bukan satu-satunya yang menjadi guru BK di SMA Pembangunan Lab. UNP. Disekolah tersebut terdapat 3 guru BK lainnya.
Menurut informasi yang di dapat dari beliau, di SMA Pembangunan Lab. UNP, pelaksanaan bimbingan dan konseling berlangsung aktif dan lancar. Beliau yang saya wawancarai, menjelaskan secara langsung mengenai pelaksanaan BK di sekolah tersebut.
Pelaksanaan BK di SMA Pembangunan Lab. UNP terstruktur dengan baik. Dimana struktur organisasinya dapat dijelaskan sebagai berikut, orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, lalu pihak tata usaha bekerjasama dengan wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran. Selain itu, pihak sekolah juga bekerja sama dengan Instansi Pemerintah, Swasta, Organisasi Profesi (ABKIN, PGRI), Para Ahli (Dokter).
 Selain memiliki struktur organisasi, sekolah tersebut juga menggunakan prinsip-prinsip BK, yaitu prinsip berkenaan dengan sasaran layanan, prinsip berkenaan dengan masalah individu, prinsip berkenaan dengan program pelayanan, prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan, dan prinsip BK di sekolah.
Pelaksanaan BK di sekolah tersebut juga menggunakan “Pola 17 BK”. Yang terdiri dari 6 bidang bimbingan, 8 layanan, dan 6 kegiatan pendukung. 6 bidang bimbingan itu diantaranya adalah bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, bimbingan keluarga, dan bimbingan keberagamaan. 8 jenis layanan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan bimbingan belajar, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling kelompok, layanan bimbingan kelompok, layanan perorangan, dan layanan mediasi. Serta 6 kegiatan pendukung yaitu aplikasi intrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus,  dan tampilan kepustakaan.
Pola 17 BK ini terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari program harian yang terlaksana di sekolah tersebut. Informasi dari beliau menyebutkan, pada program harian mereka, disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta didik. Contohnya, dalam program harian mereka terdapat layanan seperti layanan informasi, lalu terdapat juga bimbingan belajar, konseling kelompok, konseling individu, pengadministrasian, dan pengumpulan data. Sekolah ini tidak hanya memiliki program harian saja melainkan, sekolah ini juga memiliki program mingguan, program bulanan, program semester, dan program tahunan. Semua program itu terlaksana dengan baik dan lancar.
Dalam pelaksanaan kegiatan, peserta didik dan personil lainnya berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan rutin pengembangan diri yang bersifat rutin. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
Pada saat sebelum saya melakukan wawancara, saya melihat langsung di lapangan, sedang berlangsungnya bimbingan belajar yang diberikan oleh beliau. Di sana saya melihat bagaimana beliau memberikan arahan kepada peserta didiknya.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling juga dilaksanakan dengan baik di sekolah tersebut. Beliau mengatakan bahwa pelayanan konseling di SMA Pembangunan Lab. UNP dapat berlangsung dalam jam pembelajaran dan luar jam pembelajaran. Di dalam jam pembelajaran, kegiatan tatap muka adalah 1 jam per kelas per minggu yang dilaksanakan secara terjadwal. Dalam pemberikan konseling didalam kelas itu juga disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pelayanan yang diberikan di sesuaikan dengan kebutuhan mereka, seperti yang di ungkapkan beliau adalah AUM (Alat Ungkap Masalah), konseling pribadi, dll.
Di luar jam pembelajaran, kegiatan tatap muka adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik dan guru BK itu sendiri. Dimana peserta didik dapat menemui guru Bknya untuk melakukan konseling dengan guru BK tersebut.
Dalam pelaksanaan konseling yang diberikan oleh guru BK, dapat dilakukan di rungan BK. Tutur belliau, peserta didik yang ingin melakukan konseling ke rungan tersebut dapat menceritakan permasalahan yang dihadapinya seluas-luasnya. Begitu juga dengan peserta didik yang ingin melakukan konseling tentang masalah pribadinya, juga dapat melakukan di ruangan khusus yang sudah di sediakan di ruangan BK. Rungan tersebut disediakan dengan tujuan, agar peserta didik yang sedang konseling dapat menceritakan seluruh masalahnya kepada guru BK, dan peserta didik juga tidak akan malu untuk menangis dalam rungan tersebut tanpa harus dilihat oleh orang lain.
Pelaksanaan konseling di SMA Pembangunan Lab. UNP ini tidak hanya peserta didik (siswa) yang menjadi klien guru BK melainkan, guru-guru dan orang tua peserta didik juga dapat melakukan konseling dengan guru BK di sekolah tersebut. Konseling yang diberikan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi klien.

Kesimpulan :
            Dari wawancara yang telah dilaksanakan, dari sudut pandang narasumber, dapat saya menarik kesimpulan bahwa pelasakanaan bimbingan dan konseling di SMA Pembangunan Lab. UNP telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan dasar-dasar bimbingan dan konseling. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut telah terstruktur dan terjadwal sehingga dalam pelaksanaannya pun dapat terlaksana dengan baik.
Dengan didukung oleh beberapa personil dan yang utamanya adalah peserta didik yang mau meluangkan waktunya untuk melakukan konseling dengan guru BK, membantu terlaksananya program-program yang telah disusun rapi oleh guru BK.
Selain kesimpulan yang saya dapatkan, saya mendapat nasihat yang penting menurut saya dari beliau dimana, dalam pemberian BK kepada klien, harus benar-benar sabar dan ikhlas dalam menjalani profesi sebagai guru BK, kita harus menerima klien dengan ikhlas dan tangan terbuka, sebab sangat bahagia bila kita bisa membantu mencarikan solusi kepada orang lain.

Lampiran :
 Foto Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di SMA Lab. UNP
















091220111911.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar