Entri Populer

Jumat, 07 November 2014

Analisis KOREM


ANALISIS KASUS
       I.            Identitas kasus
Nama               : SS
Umur               : 27 tahun
Alamat                        : di Padang
Pekerjaan         : buruh / RT
Jenis kelamin   : laki-laki
    II.            Masalah
Seorang suami yang tidak bertanngung jawab sebagaimana semestinya tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Seorang suami yang seharusnya mencari nafkah ini malah diam-diam saja dirumah. Yang bekerja malahan istrinya yang mencari uang.
 III.            Gambaran masalah
Seorang pria yang menikah pada usia 25 tahun dengan perempuan yang lebih besar darinya 2 tahun. Pada saat menikah itu istrinya sudah berumur 27 tahun dan bekerja sebagai guru honor di sebuah sekolah di kota Padang . Pada saat itu suaminya bekerja sebagai kuli bangunan.
Tahun pernikahan kedua suami masih bekerja sebagai layaknya tanggung jawab sebagai seorang suami terhadap rumah tangga. Tapi pernikahannya mulai masuk 3 tahun suaminya malah malas bekerja, alasannya dia mau merawat anaknya dirumah, pada saat itu anaknya berumur 1 tahun dan. Untuk kelangsungan anaknya suaminya memilih untuk merawat anaknya dirumah dan tidak bekerja lagi.
Hari demi hari telah berlalu, minggu demi minggu pun telah berlalu, istri yang seharusnya dirumah merawat anak pun telah berangkat kerja unutk mensari nafkah untuk keluarga, dan suami yang seharusnya mencari nafkah pun berada di rumah untuk merawat anaknya. Karena keseringan suami berada dengan anaknya yang selalu memandikan, dan mengganti celana. Lama-lama kelamaan seharusnya bapak yang harus menjaga anaknya itu malah berbuat yang tidak semestinya, sang bapak menyodomi anaknya sendiri berkali-kali.
Beberapa minggu itu terjadi dan tidak disangka anak yang masih balita itu merasa kesakitan disaat mau buang air. Sang istri takut dan memeriksakan anak tersebut ke bidan yang terdekat. Ternyata kelamin anak itu sudah dinodai oleh bapaknya sendiri.

 IV.            Sebab tingkah laku salah suai realitas
Penyebab tingkah laku salah suai yang dilakukan sang bapak ini disebabkan karena keseringan bapak dengan anak yang merawat anak tersebut siang malam. Dan juga hawa nafsu sang bapak yang tidak terpuaskan dengan istrinya karena istri harus bekerja dan sepulang kerja masak dan kecapek an.
    V.            Tujuan konseling
1.   Membuka diri sang bapak
2.   Mengenali nya pada tnggung jawabnya sebagai seorang suami dan bapak
3.   Memberikan kesempatan kepada klien untuk memikirkan hal-hal yang dilakukan untuk kebaikan dan kemajuan rumah tangganya
 VI.            Teknik konseling
1.   Pengawalan konseling
2.   Memfrustasikan klien, bahwa tindakan yang dilakukannya itu adalah salah
3.   Mengarahkan klien untuk meminta maaf pada familynya, disini digunakan teknik kursi kosong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar