ANALISIS MASALAH KLIEN BERDASARKAN
KONSELING PSIKOANALISIS KLASIK
A.
Identitas
Klien
1.
Nama :
A
2.
Jenis kelamin : Perempuan
3.
Agama :
Islam
4.
Alamat :
Padang
5.
Status dalam keluarga : Anak kandung
6.
Pekerjaan : Siswa kelas X TKK SMKN 6 Padang
B.
Gambaran
Masalah
Dari
konseling yang telah saya lakukan dengan klien, saya mendapat gambaran tentang
masalah klien yang bahwasanya, klien sering melihat ayah dan ibunya bertengkar,
dan setiap bertengkar ibunya selalu minta cerai, karena kelakuan ayahnya yang
kurang bisa mengatur ekonomi keluarga dan terkadang ayahnya tidak bekerja,
terpaksa ibunya yang harus selalu bekerja. Klien merasa kawatir jika hal ini
terjadi. Ia tidak ingin melihat orang tuanya berpisah dan. Ayah dan ibunya menyuruh
klien untuk memilih tinggal dengan ayah atau dengan ibunya, klien merasa
bingung ia tidak bisa memutuskan apapun, yang ia inginkan ayah dan ibunya tetap
bersatu. Klien sudah berulang kali membicarakan hal ini dengan kedua orang
tuanya, namun mereka tidak mempedulikannya, klien merasa sedih dan semakin
kwatir.
C.
Sebab
– sebab Tingkah Laku Salah Suai
·
Kekawatiran klien semakin meningkat
dengan keputusan orang tuanya untuk bercerai, dan ia tidak berusaha menampilkan
ego statenya secara fleksibel dan berbuat apa-apa, sehingga ia merasa tersiksa.
·
Klien sering bertingakah seperti
anak-anak, seperti menjadi cengeng tanpa menghiraukan situasi dan kondisi ia
berada.
·
Klien mencampur adukkan ego statenya,
disaat ia berbicara tegas dengan orang tuanya, ia juga tiba-tiba menjadi
cengeng dan menangis.
·
Klien sering berprasangka, bahwa ayahnya
tidak bertanggung jawab karena tidak mampu menafkahi keluarga.
D.
Tujuan
Konseling
Dalam
hal ini saya mencoba membantu klien
untuk membuat keputusan-keputusan baru, sehingga jika perceraian orang tuanya
terjadi klien tidak terlalu kecewa dan bisa menghadapi kenyataan. Kemudian
berusaha untuk membuat klien bisa menerima kenyataan jika hal-hal yang
dikwatirkannya itu terjadi. Dan juga saya berusaha mengarahkan klien agar lebih
banyak menampilkan ego state adult dalam menghadapi permasalahannya.
E.
Teknik
Konseling
Dalam
membantu klien mengatasi permasalahannya, saya
menggunakan teknik – teknik berikut:
·
Permission : saya memberi kebebasan
kepada klien untuk memeprlihatkan ego statenya, dari hasil konseling tampak
bahwa ego state yang banyak ditampilkan oleh klien adalah ego state child,
klien cengeng dan menangis.
·
Proteksi : saya memberikan perhatian
kepada klien, 3M, memberikan sentuhan-sentuhan psikologis, sehingga klien
merasa nyaman dengan saya (konselor) dan klien menjadi lebih terbuka.
·
Potensi : saya berusaha memberi
pertanyaan-pertanyaan terbuka kepada klien, agar klien terbuka mengemukakan
masalahnya, dan mengunakan beberapa teknik khusus, seperti konfrontasi,
penafsiran. Dengan mengatakan “jika hal itu terjadi kamu harus bisa menentukan
pilihan tinggal bersama ayah atau ibu?” , serta memberikan contoh-contoh dan
gambaran dari permasalahannya, dan teknik kursi kosong dengan mengajak klien
bagaimana seharusnya berbicara dengan kedua orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar