PANTI ASUHAN
A.
Pengertian
Pengertian
panti asuhan anak adalah lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung
jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar
melalui pelayanan pengganti atau perwalian anak dalam memenuhi kebutuhan fisik,
mental dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas,
tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang
diharapkan sebagai bagian generasi cita – cita bangsa dan sebagai insan yang
turut serta aktif di dalam bidang pembangun nasional (Departemen Sosial RI,
1995)
Panti
asuhan anak adalah proyek pelayanan dan penyantunan terhadap anak – anak yatim,
yatim piatu, keluarga retak, dan anak terlantar dengan cara memenuhi segala
kebutuhan, baik berupa material maupun spiritual, meliputi: sandang panga,
papan, pendidikan, kesehatan.
Dalam beberapa keadaan
tertentu keluarga tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam pemenuhan
kebutuhan anak yang kemudian menyebabkan ketelantaran pada anak.
Beberapa penyebab
ketelantaran anak, antara lain:
1. Orang
tua meninggal dan atau tidak ada sanak keluarga yang merawatnya sehingga anak
menjadi yatim piatu
2. Orang
tua tidak mampu (sangat miskin) sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal anak – anaknya
3. Orang
tua tidak dapat dan tidak sanggup melaksanakan fungsinya dengan baik atau
dengan wajar dalam waktu relative lama misalnya menderita penyakit kronis dan
lain – lain (BKPA: pedoman panti asuhan, 1979)
B.
Tujuan
Penyelenggaraan
Menurut Departemen Sosial RI (1995:4) tujuan penyelenggaraan panti
asuhan yaitu:
1. Tersedianya pelayanan kepada anak dengan cara
membantu membimbing anak agar menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak
dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga maupun masyarakat.
2. Terpenuhinya kebutuhan anak akan kelangsungan
hidup, untuk tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan, antara lain dengan
menghindarkan anak dari kemungkinan ketelantaran pertumbuhan dan perkembangan
jasmani, rohani, sosialnya sehingga memungkinkannya untuk tumbuh kembang secara
wajar.
3. Terbantunya anak dalam mempersiapkan
pengembangan potensi dan kemampuannya secara memadai dalam rangka memberikan
bekal untuk kehidupan dan penghidupannya dimasa depan.
C.
Fungi
Panti Asuhan
1) Sebagai pusat pelayanan kesejahteraan anak
2) Sebagai pusat informasi dan konsentrasi kesejahteraan
anak
3) Sebagai pusat pengembangan kepribadian
D.
Karakteristik
Adapun karakteristik
dari panti asuhan adalah:
1. Suatu
lembaga yang sengaja didirikan oleh pemerintah atau masyarakat yang
bertanggungjawab dalam melakukan pelayanan, penyantunan dan pengentasan anak
terlantar dan memiliki fungsi sebagai pengganti peran orang tua untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan mental anak
2. Didalam
panti asuhan anak asuh diasuh oleh pengasuh yang tidak ada hubungan darah sama
sekali dengan mereka. Dalam pasal 31 – 39 diatur bahwa Yayasan Sosial/ Panti
Asuhan tidak boleh mengasuh anak yang berbeda agama karena konsekuensi
hukumnya. Dalam iklim seperti ini telah terjadi berbagai upaya terror berupa
pemaksaan untuk menutup suatu institusi yang melakukan pelayanan pengasuhan
anak.
3. Terdapat
anak asuh yang tergolong dari yatim, piatu, dan juga anak – anak terlantar.
Yang mana diantara mereka yang tidak mampu dalam kehidupannya, sehingga ditaruh
oleh keluarganya dipanti asuhan. Dalam konteks Indonesia, kata yatim identik
dengan anak yang bapaknya meninggal. Sedangkan bila bapak ibunya meninggal,
maka anak tersebut disebut dengan anak yatim piatu. Sedangkan anak – anak yang
terlantar yaitu anak yang tidak mampu dan juga tidak memiliki rumah untuk
tempat tinggal menetap dengan layak.
Disorganisasi
keluarga seperti perceraian kedua orang tua, krisis ekonomi keluarga dan
meningalnya salah satu atau kedua anggota keluarga menyebabkana terputusnya
interksi sosial antara orang tua dan anak. Akibatnya, anak menjadi kurang dapat
perhatiana dan pendidikan terabaikan. Maka salah satu cara yang dilakukan agar
anak tetap dalam pengasuhan adalah dengan menampung anak-anaka tersebut ke
dalam suatu wadah yaitu panti asuhan,guna membantu meningkatkan kesejahteraan
anak dengan cara mendidik, merawat, membimbing dan mengarahkan serta memberikan
keterampilan-keterampilan seperti yang diberikan oleh orang tua dalam keluarga.
Panti
asuhan merupakan suatu lembaga sosial yang bertanggung jawab memberi pelayanan
penganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak asuh
sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan
kepribadian anak asuh.
Kematian
orang tua merupan salah satu kondisi utama yang memungkinkan ditempatkannya
anaka di panti asuhan. Pengalaman perpisahan dengan orang tua serta tingkat
kematangan anak dalam memahami perpisahan dengan orang tua menjadi salah satu
faktor penghambat anak dlam beradptasi dengan penempatannya di panti asuhan.
Perpisahan
anak dari lingkungan keluarganya dapat menimbulkan tekanan akibat perubahan situasi hidup yang bersumber
dari:
a. Pengalaman
kehilangan figur dekat (orang tua)
b. Situasi
baru yang tidak dikendalikan
c. Tak
dapat memprkirakan apa yang akan dihadapi selanjutnya.
E.
Identifikasi
Panti
asuhan anak adalah proyek pelayanan dan penyantunan terhadap anak – anak yatim,
piatu, yatim piatu, keluarga retak, dan anak terlantar dengan cara memenuhi
segala kebutuhan, baik berupa material maupun spiritual, meliputi : sandang,
pangan, papan, pendidikan, kesehatan.
Dalam
beberapa keadaan tertentu keluarfa tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik
dalam pemenuhan kebutuhan anak yang kemudian menyebabkan keterlantaran pada
anak.
Menurut
Buku Pedoman Pelayanan Kesejahteraan Anak melalui Panti Sosial, tujuan
didirikannya Panti Sosial Asuhan Anak adalah agar :
1. Terwujudnya
hak atau kebutuhan anak yaitu kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlinfungan
dan partisipasi.
2. Terwujudnya
kualitas pelayanan atas dasar standar professional:
a) Dikelola
oleh tenaga pelaksana yang memenuhi standar profesi
b) Terlaksananya
manajemen kasus sebagai pendekatan pelayanan yang memungkinkan anak memperoleh
pemenuhan kebutuhan yang berasal dari keanekaragaman sumber
c) Meningkatnya
kualitas kehidupan sehari – hari di lingkungan panti yang memungkinkan anak
berintegrasi dengan masyarakat secara serasi dan harmonis
d) Meningkatnya
kepedulian masyarakat sebagai relawan sosial. Terwujudnya jaringan kerja dan
sistem informasi pelayanan kesejahteraan anak secara berkelanjutan baik secara
horizontal maupun vertical.
Sesuai
dengan tujuan panti asuhan sebagai lembaga kesejahteraan sosial, bahwa panti
sosial tidak hanya bertujuan memberikan pelayanan, pemenuhan kebutuhan fisk
semata namun juga berfungsi sebagai tempat kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak – anak terlantar yang diharapkan nantinya mereka dapat hidup
secara mandiri dan mampu bersaing dengan anak – anak lain yang notabene masih
mempunyai orang tua serta berkecukupan.
F.
Kehidupan
di Panti Asuhan
Panti asuhan sebagai pengganti keluarga, mereka yang tidak
memilikikeluarga lagi atau karena orang tuanya meninggal dunia. Mereka yang
tinggal di panti asuhan berasal dari latar belakang yang berbeda serta usia
yang berbeda-beda. Didalam panti asuhan, anak diasuh secara masal. Sebagai
akibat dari pengasuhan secara masal tersebut adalah:
1. Anak kurang memperoleh kasih sayang, perhatian
dan pengawasan.
2.
Anak
kurang memperoleh kesempatan melihat sendiri berbagai model dari orang tua atau
orang dewasa lainnya.
3.
Anak
kurang mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan orang tua yang dapat
dijadikan identifikasi dalam pemahaman terhadap dirinya sendiri.
4.
Pengasuh
di panti asuhan biasanya kurang dapat berperan sebagai orang tua atau keluarga
pengganti dalam menggantikan fungsi keluarga.
G.
Contoh
Program di Panti Asuhan
Seksi
|
Program
|
Pendidikan
|
1. Membuat Jadwal Muhadoroh (Mingguan)
2. Membuat Absensi Diniyah ( Harian )
3. Membuat Kelompok Belajar yang berlaku setelah
jam 21.00 WIB ( Harian )
4. Membuat Jadwal Kultum setelah ‘Isya (Harian)
|
Keagamaan
|
1. Membaca Al-Qur’an 1 hari 1 juz (Harian)
2. Membuat Jadwal Muadzin (Harian)
3. Membaca Surat Yasin & Tahlil setiap malam
Jum’at (Mingguan)
4. Pelatihan Khutbah Jum’at (Mingguan)
5. Khataman Al-Qur’an (Bulanan)
6. Mengadakan Pengajian ISMU setiap pertengahan bulan
(Bulanan)
|
Keamanan
|
1. Membuat Buku Pelanggaran (Harian)
2. Pulang minimal 2 minggu sekali harus ada izin
(Mingguan)
3. Mengecek asrama sebelum tidur (Harian)
4. Menertibkan santri (Harian)
5. Tidak boleh kembali ke asrama saat pelajaran
(Harian)
|
Kesehatan
|
1. Menyediakan kotak P3K (Harian)
2. Mengadakan jalan-jalan/lari-lari di hari
libur
3. Mengurus surat izin ke Puskesmas
4. Kerjasama program penyuluhan kesehatan dengan
puskesmas
|
Perlengkapan
& Perpustakaan
|
1. Melengkapi perlengkapan yang dibutuhkan (Harian)
2. Bertanggung jawab terhadap alat-alat di
Pondok (Harian)
3. Bertanggung jawab terhadap buku-buku
perpustakaan (Harian)
4. Waktu membaca 24 jam (Putri: Senin, Selasa,
Rabu. Putra: Kamis, Jum’at, Sabtu)
|
Kebersihan
Keindahan Kerapian
|
1. Menjaga kebersihan di lingkungan
sekitar,meliputi :
a. Mengadakan pemeriksaan genangan air di
lingkungan sekitar
b. Membersihkan kamar mandi & tempat wudlu
(Harian)
c. Ketika naik ke mushola sandal langsung
dirapikan sendiri-sendiri (Harian)
d. Merapikan sandal jama’ah pengajian minggu
pagi sesuai piket (Mingguan)
2. Mengadakan Pembakaran Sampah
setiap hari bagi santri putri (Harian)
3. Mengadakan kerja bakti 2 bulan sekali
(Bulanan)
|
Sosial
|
1. Iuran 2 Minggu sekali Rp 500,-
2. Melakukan Baksos minimal 1 tahun sekali
3. Refreshing (Study Tour)
|
Sumber Bacaan:
Saya seorang pengurus panti asuhan, namun saya masih bingung dengan struktur pengurusnya. Banyak nama dalam struktur pengurusnya namun yang terlihat hanya 3 orang ketua,bendahara dan Adm yaitu saya. Terus dalam segi keuangannya saya juga merasakan ada yang janggal secara yang tinggal di panti asuhan hanya sekitar 10 orang. Sisa dari 10 orang tersebut masih pulang kerumahnya, banyak donutur yang menyumbangkan uang namun tak banyak anak yatim,piatu dan dhua'fa mendapatkan uang yang diberikan oleh ketua dan bendaharanya. Tak banyak fasilitas yang ada namun setiap pertemuan dengan anak panti yang tinggal di panti tersebut selalu bilang kali uang tersebut di gunakan untuk byr listrik dan air serta sekolah.yang saya tahu banyak donatur yang menyumbang.masa anak panti binaan tidak bisa menikmati uang dari donatur.ketua dan bendahara memiliki anak dan sama" tidak memiliki pekerjaan. Sedangkan semua anaknya sekolah dan butuh biaya? Gaji pengurus pun tidak dikasih tau. Banyak anak yang berpikir dan mengatakan kali uang yang dari donatur banyak di pakai untuk kepentingan pribadi. Gimana tidak anak bisa bicara seperti itu karena mereka tidak memiliki pekerjaan tapi mereka bisa beli sebuah mobil,bisa jalan-jalan dan bisa beli apa saya. Uang yang harus dibagikan ke pada anak binaan setiap yasinan tapi di gunakan untuk kepentingan pribadi. Saya sebagai Adm Panti tersebut tak banyak bicara namun saya hanya melihat apa yang mereka lakukan. Menurut kalian gimana panti yang mana tempat saya bekerja? Baik atau buruk kah sistem yang ada di panti ini. Mohon masukannya
BalasHapusItu jelas sangat tidak baik. Uang masuk ke panti tapi tidak digunakan untuk kepentingan anak panti.
Hapusnaudzubillahimindzalik. menurut saya laporkan saja kegiatan seperti itu kepihak yang lebih berwenang atas panti tersebut. kalo anda terus-terus diam saja melihat adanya keburukan kan sama aja dosa yang mereka tanggung akan menjadi dosa anda juga. semoga anda bisa bijaksana untuk mengukap hal-hal seperti itu.
Hapus