Entri Populer

Kamis, 06 November 2014

Panti Asuhan


PANTI ASUHAN

A.    Pengertian
Pengertian panti asuhan anak adalah lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar melalui pelayanan pengganti atau perwalian anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian generasi cita – cita bangsa dan sebagai insan yang turut serta aktif di dalam bidang pembangun nasional (Departemen Sosial RI, 1995)
Panti asuhan anak adalah proyek pelayanan dan penyantunan terhadap anak – anak yatim, yatim piatu, keluarga retak, dan anak terlantar dengan cara memenuhi segala kebutuhan, baik berupa material maupun spiritual, meliputi: sandang panga, papan, pendidikan, kesehatan.
Dalam beberapa keadaan tertentu keluarga tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam pemenuhan kebutuhan anak yang kemudian menyebabkan ketelantaran pada anak.
Beberapa penyebab ketelantaran anak, antara lain:
1.      Orang tua meninggal dan atau tidak ada sanak keluarga yang merawatnya sehingga anak menjadi yatim piatu
2.      Orang tua tidak mampu (sangat miskin) sehingga tidak dapat memenuhi  kebutuhan minimal anak – anaknya
3.      Orang tua tidak dapat dan tidak sanggup melaksanakan fungsinya dengan baik atau dengan wajar dalam waktu relative lama misalnya menderita penyakit kronis dan lain – lain (BKPA: pedoman panti asuhan, 1979)

B.     Tujuan Penyelenggaraan
Menurut Departemen Sosial RI (1995:4) tujuan penyelenggaraan panti asuhan yaitu:
1.    Tersedianya pelayanan kepada anak dengan cara membantu membimbing anak agar menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga maupun masyarakat.
2.    Terpenuhinya kebutuhan anak akan kelangsungan hidup, untuk tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan, antara lain dengan menghindarkan anak dari kemungkinan ketelantaran pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, sosialnya sehingga memungkinkannya untuk tumbuh kembang secara wajar.
3.    Terbantunya anak dalam mempersiapkan pengembangan potensi dan kemampuannya secara memadai dalam rangka memberikan bekal untuk kehidupan dan penghidupannya dimasa depan.

C.    Fungi Panti Asuhan
1)   Sebagai pusat pelayanan kesejahteraan anak
2)   Sebagai pusat informasi dan konsentrasi kesejahteraan anak
3)   Sebagai pusat pengembangan kepribadian

D.    Karakteristik
Adapun karakteristik dari panti asuhan adalah:
1.      Suatu lembaga yang sengaja didirikan oleh pemerintah atau masyarakat yang bertanggungjawab dalam melakukan pelayanan, penyantunan dan pengentasan anak terlantar dan memiliki fungsi sebagai pengganti peran orang tua untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak
2.      Didalam panti asuhan anak asuh diasuh oleh pengasuh yang tidak ada hubungan darah sama sekali dengan mereka. Dalam pasal 31 – 39 diatur bahwa Yayasan Sosial/ Panti Asuhan tidak boleh mengasuh anak yang berbeda agama karena konsekuensi hukumnya. Dalam iklim seperti ini telah terjadi berbagai upaya terror berupa pemaksaan untuk menutup suatu institusi yang melakukan pelayanan pengasuhan anak.
3.      Terdapat anak asuh yang tergolong dari yatim, piatu, dan juga anak – anak terlantar. Yang mana diantara mereka yang tidak mampu dalam kehidupannya, sehingga ditaruh oleh keluarganya dipanti asuhan. Dalam konteks Indonesia, kata yatim identik dengan anak yang bapaknya meninggal. Sedangkan bila bapak ibunya meninggal, maka anak tersebut disebut dengan anak yatim piatu. Sedangkan anak – anak yang terlantar yaitu anak yang tidak mampu dan juga tidak memiliki rumah untuk tempat tinggal menetap dengan layak.

Disorganisasi keluarga seperti perceraian kedua orang tua, krisis ekonomi keluarga dan meningalnya salah satu atau kedua anggota keluarga menyebabkana terputusnya interksi sosial antara orang tua dan anak. Akibatnya, anak menjadi kurang dapat perhatiana dan pendidikan terabaikan. Maka salah satu cara yang dilakukan agar anak tetap dalam pengasuhan adalah dengan menampung anak-anaka tersebut ke dalam suatu wadah yaitu panti asuhan,guna membantu meningkatkan kesejahteraan anak dengan cara mendidik, merawat, membimbing dan mengarahkan serta memberikan keterampilan-keterampilan seperti yang diberikan oleh orang tua dalam keluarga.
Panti asuhan merupakan suatu lembaga sosial yang bertanggung jawab memberi pelayanan penganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadian anak asuh.
Kematian orang tua merupan salah satu kondisi utama yang memungkinkan ditempatkannya anaka di panti asuhan. Pengalaman perpisahan dengan orang tua serta tingkat kematangan anak dalam memahami perpisahan dengan orang tua menjadi salah satu faktor penghambat anak dlam beradptasi dengan penempatannya di panti asuhan.
Perpisahan anak dari lingkungan keluarganya dapat menimbulkan tekanan  akibat perubahan situasi hidup yang bersumber dari:
a.       Pengalaman kehilangan figur dekat (orang tua)
b.      Situasi baru yang tidak dikendalikan
c.       Tak dapat memprkirakan apa yang akan dihadapi selanjutnya.

E.     Identifikasi
Panti asuhan anak adalah proyek pelayanan dan penyantunan terhadap anak – anak yatim, piatu, yatim piatu, keluarga retak, dan anak terlantar dengan cara memenuhi segala kebutuhan, baik berupa material maupun spiritual, meliputi : sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan.
Dalam beberapa keadaan tertentu keluarfa tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam pemenuhan kebutuhan anak yang kemudian menyebabkan keterlantaran pada anak.
Menurut Buku Pedoman Pelayanan Kesejahteraan Anak melalui Panti Sosial, tujuan didirikannya Panti Sosial Asuhan Anak adalah agar :
1.      Terwujudnya hak atau kebutuhan anak yaitu kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlinfungan dan partisipasi.
2.      Terwujudnya kualitas pelayanan atas dasar standar professional:
a)      Dikelola oleh tenaga pelaksana yang memenuhi standar profesi
b)      Terlaksananya manajemen kasus sebagai pendekatan pelayanan yang memungkinkan anak memperoleh pemenuhan kebutuhan yang berasal dari keanekaragaman sumber
c)      Meningkatnya kualitas kehidupan sehari – hari di lingkungan panti yang memungkinkan anak berintegrasi dengan masyarakat secara serasi dan harmonis
d)     Meningkatnya kepedulian masyarakat sebagai relawan sosial. Terwujudnya jaringan kerja dan sistem informasi pelayanan kesejahteraan anak secara berkelanjutan baik secara horizontal maupun vertical.
Sesuai dengan tujuan panti asuhan sebagai lembaga kesejahteraan sosial, bahwa panti sosial tidak hanya bertujuan memberikan pelayanan, pemenuhan kebutuhan fisk semata namun juga berfungsi sebagai tempat kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak – anak terlantar yang diharapkan nantinya mereka dapat hidup secara mandiri dan mampu bersaing dengan anak – anak lain yang notabene masih mempunyai orang tua serta berkecukupan.

F.     Kehidupan di Panti Asuhan
Panti asuhan sebagai pengganti keluarga, mereka yang tidak memilikikeluarga lagi atau karena orang tuanya meninggal dunia. Mereka yang tinggal di panti asuhan berasal dari latar belakang yang berbeda serta usia yang berbeda-beda. Didalam panti asuhan, anak diasuh secara masal. Sebagai akibat dari pengasuhan secara masal tersebut adalah:
1.    Anak kurang memperoleh kasih sayang, perhatian dan pengawasan.
2.    Anak kurang memperoleh kesempatan melihat sendiri berbagai model dari orang tua atau orang dewasa lainnya.
3.    Anak kurang mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan orang tua yang dapat dijadikan identifikasi dalam pemahaman terhadap dirinya sendiri.
4.    Pengasuh di panti asuhan biasanya kurang dapat berperan sebagai orang tua atau keluarga pengganti dalam menggantikan fungsi keluarga.

G.    Contoh Program di Panti Asuhan

Seksi
Program


Pendidikan
1.    Membuat Jadwal Muhadoroh (Mingguan)
2.    Membuat Absensi Diniyah ( Harian )
3.    Membuat Kelompok Belajar yang berlaku setelah jam 21.00 WIB ( Harian )
4.    Membuat Jadwal Kultum setelah ‘Isya (Harian)



Keagamaan
1.    Membaca  Al-Qur’an 1 hari 1 juz (Harian)
2.    Membuat  Jadwal  Muadzin (Harian)
3.    Membaca Surat Yasin & Tahlil setiap malam Jum’at (Mingguan)
4.    Pelatihan Khutbah Jum’at  (Mingguan)
5.    Khataman Al-Qur’an (Bulanan)
6.    Mengadakan Pengajian ISMU setiap pertengahan bulan (Bulanan)
   

Keamanan
1.    Membuat Buku Pelanggaran (Harian)
2.    Pulang minimal 2 minggu sekali harus ada izin (Mingguan)
3.    Mengecek asrama sebelum tidur (Harian)
4.    Menertibkan santri (Harian)
5.    Tidak boleh kembali ke asrama saat pelajaran (Harian)
     

Kesehatan
1.    Menyediakan kotak P3K (Harian)
2.    Mengadakan jalan-jalan/lari-lari di hari libur
3.    Mengurus surat izin ke Puskesmas
4.    Kerjasama program penyuluhan kesehatan dengan puskesmas


Perlengkapan & Perpustakaan
1.    Melengkapi perlengkapan yang dibutuhkan (Harian)
2.    Bertanggung jawab terhadap alat-alat di Pondok (Harian)
3.    Bertanggung jawab terhadap buku-buku perpustakaan (Harian)
4.    Waktu membaca 24 jam (Putri: Senin, Selasa, Rabu. Putra: Kamis, Jum’at, Sabtu)





Kebersihan Keindahan Kerapian
1.    Menjaga kebersihan di lingkungan sekitar,meliputi :
a.    Mengadakan pemeriksaan genangan air di lingkungan sekitar
b.    Membersihkan kamar mandi & tempat wudlu (Harian)
c.    Ketika naik ke mushola sandal langsung dirapikan sendiri-sendiri (Harian)
d.   Merapikan sandal jama’ah pengajian minggu pagi sesuai piket (Mingguan)
2.    Mengadakan Pembakaran Sampah setiap    hari bagi santri putri (Harian)
3.    Mengadakan kerja bakti 2 bulan sekali (Bulanan)

Sosial
1.    Iuran 2 Minggu sekali Rp 500,-
2.    Melakukan Baksos minimal 1 tahun sekali
3.    Refreshing (Study Tour)












Sumber Bacaan:



3 komentar:

  1. Saya seorang pengurus panti asuhan, namun saya masih bingung dengan struktur pengurusnya. Banyak nama dalam struktur pengurusnya namun yang terlihat hanya 3 orang ketua,bendahara dan Adm yaitu saya. Terus dalam segi keuangannya saya juga merasakan ada yang janggal secara yang tinggal di panti asuhan hanya sekitar 10 orang. Sisa dari 10 orang tersebut masih pulang kerumahnya, banyak donutur yang menyumbangkan uang namun tak banyak anak yatim,piatu dan dhua'fa mendapatkan uang yang diberikan oleh ketua dan bendaharanya. Tak banyak fasilitas yang ada namun setiap pertemuan dengan anak panti yang tinggal di panti tersebut selalu bilang kali uang tersebut di gunakan untuk byr listrik dan air serta sekolah.yang saya tahu banyak donatur yang menyumbang.masa anak panti binaan tidak bisa menikmati uang dari donatur.ketua dan bendahara memiliki anak dan sama" tidak memiliki pekerjaan. Sedangkan semua anaknya sekolah dan butuh biaya? Gaji pengurus pun tidak dikasih tau. Banyak anak yang berpikir dan mengatakan kali uang yang dari donatur banyak di pakai untuk kepentingan pribadi. Gimana tidak anak bisa bicara seperti itu karena mereka tidak memiliki pekerjaan tapi mereka bisa beli sebuah mobil,bisa jalan-jalan dan bisa beli apa saya. Uang yang harus dibagikan ke pada anak binaan setiap yasinan tapi di gunakan untuk kepentingan pribadi. Saya sebagai Adm Panti tersebut tak banyak bicara namun saya hanya melihat apa yang mereka lakukan. Menurut kalian gimana panti yang mana tempat saya bekerja? Baik atau buruk kah sistem yang ada di panti ini. Mohon masukannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu jelas sangat tidak baik. Uang masuk ke panti tapi tidak digunakan untuk kepentingan anak panti.

      Hapus
    2. naudzubillahimindzalik. menurut saya laporkan saja kegiatan seperti itu kepihak yang lebih berwenang atas panti tersebut. kalo anda terus-terus diam saja melihat adanya keburukan kan sama aja dosa yang mereka tanggung akan menjadi dosa anda juga. semoga anda bisa bijaksana untuk mengukap hal-hal seperti itu.

      Hapus