ANALISIS MASALAH KLIEN BERDASARKAN
KONSELING PSIKOANALISIS KLASIK
A.
Identitas
Klien
1.
Nama :
IK
2.
Jenis kelamin : Laki - laki
3.
Agama :
Islam
4.
Alamat :
Padan
5.
Status dalam keluarga : Anak kandung
6.
Pekerjaan : Mahasiswa
B.
Gambaran
Masalah
Dari
konseling yang telah saya lakukan dengan klien, saya mendapat gambaran tentang
masalah klien yang bahwasanya, klien adalah seorang yang pendiam dikelas dan
kurang bisa bergaul dengan lawan jenisnya, akan tetapi ia tetap memiliki teman
dekat perempuan. Masalahnya adalah klien menyadari bahwa dirinya bermasalah
dalam belajar. Rasa malas didalam dirinya sudah tertanam dari ia sejak kecil,
sehingga berdampak hingga sekarang.
Berdasarkan
ungkapan klien, pada masa kecilnya dulu saat ia duduk di kelas 2 SD, ia
mendapatkan sebuah pernyataan yang hingga kini masih tertanam dibenaknya, yaitu
orang tua lebih mengatakan lebih memilih untuk mencari uang daripada
mengajarinya belajar, dengan menggunakan kalimat seperti ini “Lebih baik, ayah capek mencari uang di luar
sana, dari pada mengajari dan menunggu kamu yang lamban dalam belajar”.
Sejak
menerima pernyataan yang dikeluarkan oleh ayahnya, semangat belajarnya pun
menurun, dan ia lebih memilih untuk tidak belajar sama sekali daripada harus
menunggu bantuan orang lain menjelaskan kepadanya.
Berdasarkan
kasus yang diungkapkan oleh klien, dapat dianalisis berdasarkan teori konseling
psikoanalisis klasik yatu menilik kembali dasar – dasar atau latar belakang
dari munculnya tingkah laku tersebut.
C.
Sebab
– sebab Tingkah Laku Salah Suai
Berdasarkan
kasus yang diungkapkan klien dilihat dari segi perkembangan kepribadiannya,
klien mengalami perlakuan yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan
kepribadiannya.
·
Tahap Laten: pada tahap ini, anak
seharusnya pada masa rehat, dimana anak bermain dengan teman sebaya. Pada tahap
perkembangan ini, anak seharusnya bisa memanfaatkan situasi belajar bersama
dengan teman sebayanya.
·
Tahap Genital:pada tahap inilah, klien
saat duduk di kelas 2 SD, klien mulai mendapatkan pernyataan bahwa dia seorang
anak yang lamban, sehingga dari pernyataan yang muncul dari orang tuanya
membuat dia menjadi tidak bersemangat dalam belajar dan akhirnya malas dalam
belajar.
Ketidakberanian
klien untuk meminta bantuan kepada orang lain untuk mengajarkan dalam belajar,
membuat dia semakin membiarkan situasi itu berlalu begitu saja, sehingga saat
dia sedang tidak mengerti dia akan tetap diam dan tidak berusaha sendiri atau
bertanya dan dampaknya hingga masa sekarang.
Pernyataan
yang dikeluarkan oleh orangtua klien kepada klien, telah memasuki alam bawah
sadar klien terlalu dalam, sehingga klien ketidaksadaran klien akan hal itu
membuat ia merasa rugi sekarang. Ia menyadari kalau dirinya bermasalah, namun
klien belum dapat menyadari pada saat itu hal apa yang memulai semua itu.
D.
Tujuan
Konseling
Untuk
melepaskan tekanan yang selalu mendesak di alam bawah sadar klien yang selama
ini tidak dilepaskan agar bisa muncul kea lam sadar klien. dan memberikan
pemahama kepada klien maksud dari tekanan yang klien rasakan.
E.
Teknik
Konseling
Dalam
membantu klien mengatas permasalahannya, saya menggunakan teknik asosiasi
bebas. Yang mana dalam pelaksanaan konseling saya memberikan kesempatan sebebas
– bebasnya dan seluas – luasnya untuk klien mengungkapkan dan bercerita tentang
apa yang dirasakannya dan dipikirkannya, sehingga klien pun bisa mengungkapkan
segala apa yang selama ini disimpan ataupun yang dipendam klien selama ini.
Selain itu,
klien juga dapat bercerita panjang lebar tentang kehidupannya sejak kecil
hingga ia sekarang sudah kuliah. Yang mana, pada masa kecilnya orang tuanya
kurang memberikan perhatian kepada dirinya. Orang tuanya sangat mementingkan
pekerjaan daripada mengurus dirinya dan saudara – saudaranya. Ia lebih banyak
dibantu oleh pembantu mereka namun ia mengabaikan begitu saja, akibat tekanan
dari pernyataan yang dikeluarkan oleh orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar