ANALISIS
KASUS BERDASARKAN KONSELING GESTALT
(KoNGES)
A.
Identitas
Klien
1.
Nama :
SHN
2.
Jenis kelamin : Perempuan
3.
Agama :
Islam
4.
Alamat :
Padang
5.
Status dalam keluarga : Anak kandung
6.
Pekerjaan : Siswa kelas XI Tata Busana 2 SMKN 6 Padang
B.
Gambaran
Masalah
Klien adalah siswa kelas X SMK. Untuk
anak seumurannya, ia pasti sudah bisa mengerjakan tugas – tugas sekolah dengan
baik. Namun kenyataannya ia selalu kesulitan untuk mengerjakan setiap tugas
sekolah, bukan hanya karena ia tidak mengerti akan apa yang ia kerjakan,
dorongan untuk mengerjakan juga sangat kurang. Jika ia sudah kesulitan seperti
itu, ia tidak mau meminta pertolongan pada oran lain, ia langsung saja menangis
Dalam
hal ini kaitannya dengan tingkah laku salah suai yaitu klien tidak mampu untuk
meyelesaikan gestalnya sehingganya klien selalu berda dalam keadaan “unfinished
business” keadaan dimana pekerjaannya tersebut tidak pernah terselesaikan.
Jikalau hal ini selalu dikerjakannya maka hal ini berlanjut sampai pada masa
yang akan datang, hal ini harus dilakukan pada saat sdekarang juga, misalnya
dengan latihan kecil yang sesuai dengan suasana permasalahannya.
C.
Analisis Kasus
1)
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian dari klien
yang harus ditekankan dan yang terjadi pada dirinya ialah:
§ Bahwasnya
manusia itu ialah actor dan bukanlah reactor (hal ini berarti seseorang
tersebut bisa melakukan suatu hal sesaui dengan potensi yang dimilikinya).
§ Dapat
menetapkan pilihan (dengan menyadari bagaimana potensi dan asset yang dimiliki,
maka seseorang dapat melakukan pemilihan atas suatu hal apakah itu di sukainya
atau tidak).
§ Mampu
mengatur dan mengarahakn hidupnya secara teratur dan baik (masalah yang dialami
oleh klien pada saat sekarang ini berarti klin tidak dapat mengatur segala
sesuatu yang ada dalam hidup dan sesuai dengan kebutuhannya).
2)
Perkembangan Kepribadian Salah Suai
Perkembangan
kepribadian salah suai yang terjadi pada klien ialah mengenai: Ketidak mampuan
menyelesaikan gestalt. Seseorang yang tidak bisa menyelesaikan gestalt maka
orang tersebut akan berada dalam keadaan tidak selesai terus, atau yang dikenal
dengan ”unfinished business”.
3)
Tujuan Konseling
Pada dasarnya Tujuan konseling
gestalt ini adalah mengintegrasikan kepribadian individu itu, karena orang yang
bermasalah ialah orang yang terpisah antara selfnya dan self image nya. Selain
itu dengan prinsip gestalt ini individu mampu mengatur dirinya sendiri
(striving to be).
Tujuan dari dilakukannya konseling
gestalt ini ialah:
§ Agar
klien Memahami kekuatan –kekuatannya sendiri
§ Menggunakan kekuatan itu dalam kehidupan sehari-hari.
4)
Teknik-teknik Konseling
Adapun
teknik konseling yang dapat dilakukan ialah : Dengan cara menghadapkan klien
terhadap masalahnya langsung, konselor tidak mencarikan solusi terhadap
masalahnya. Klienlah yang harus mencari dan melakukannya sendiri. Setelah
konselor membukakan cakrawala berfikir dari klien sendiri dan menggunakan
teknik memfrustasikan klien, klien diharapkan menyadari apa yang dilakukannya
ini ialah kesalahan, dan hal yang terjadi pada masa sekarang ini haruslah di
perbaiki karena tidak ada yang tidak bisa kita lakukan semuanya tergantung pada
niat saja.
Maksud dari memfrustasikan klien itu apa ya kak?
BalasHapus