TUGAS IV
KONSELING POPULASI KHUSUS
“WAWANCARA ANAK JALANAN”

Dosen
Pembina Mata Kuliah
Drs.
Afrizal Sano. M.Pd., Kons
Disusun
Oleh :
Rycee Diana Putri 1100523
Nopina S.M Harahap 1105575
Gusti Rahayu 1100506
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS NEGERI PADANG
2014
HASIL WAWANCARA ANAK JALANAN
A.
IDENTITAS
ANJAL:
1.
Nama : Rizki
Arif
2.
Panggilan : Udin
3.
Tempat/ tanggal lahir : Padang, 17 Juli 2002
4.
Alamat :
Dadok tunggul hitam
5.
Hubungan dengan orang
tua : Orang tua angkat
6.
Aktivitas sehari –
hari : Pengemis
B.
HASIL
WAWANCARA
U adalah seorang anak
yang berasal dari keluarga yang biasa saja. U adalah seorang anak yatim piatu,
yang mana kedua orang tua U meninggal saat U duduk di kelas 2 SD. Setelah kedua
orang tuanya meninggal, U diangkat oleh sebuah keluarga kecil yang tidak lain
juga masih memiliki hubungan keluarga dengan U.
Keluarga yang
mengangkat U adalah keluarga yang mengurus U hingga sekarang. Semenjak ikut
dengan orang tua angkatnya, U tidak pernah melanjutkan kembali sekolahnya. IR
yaitu orang tua angkat U bekerja sebagai pemulung. Perekonomian yang begitu
sulit bagi keluarga U, akhirnya melibatkan U untuk ikut mencari nafkah. U pun
mencari nafkah dengan meminta – minta uang kepada orang – orang atau yang disebut
dengan pengemis.
Dalam menjalani pekerjaan
sehari – hari sebagai pengemis, U biasanya berkeliling dalam mencari uang,
mulai dari UNP tepatnya FBS, FE, FT, dan Masjid Al – Azhar, Jati, Pasar Raya,
dan tempat – tempat ramai lainnya. Dalam sehari U dapat menghasilkan uang Rp.
50.000- hingga Rp. 150.000,- perharinya. Jika ramai bisa hingga Rp.150.000,-
keatas.
Dalam mencari nafkah
dengan bekerja sebagai pengemis, hasil yang diperolehnya selalu disetorkannya sebagian kepada orang
tua angkatnya yaitu IR.
U yang seharusnya
masih duduk dibangku sekolah, saat diwawancarai U mengaku bahwa ia lebih suka
menjadi seorang pengemis dari pada bersekolah, bahkan ia pun sama sekali tidak
ingin kembali duduk di bangku sekolah. Menurutnya, lebih asyik menjadi pengemis
karena bisa menghasilkan banyak uang, minimal seharinya bisa menghasil Rp.
50.000,-.
Dalam kesehariannya, U
cerita bahwa ia senang bergaul dengan teman – temannya tempat ia bekerja. Ia
bisa bergaul dengan baik dan dapat diterima dengan baik oleh sekelilingnya,
karena U tidak suka memilih – milih teman dalam bergaul. Selain itu dalam
kesehariannya, sepulang bekerja sebagai pengemis, U bermain dengan anak – anak
lainnya seperti bermain game di warnet.
Sebagai pengemis, U
mengalami berbagai suka duka. Namun, ia tetap menyenangi pekerjaannya sebagai
pengemis. Selama ia bekerja, suka yang ia dapat adalah ia mudah mendapatkan
uang dari orang karena dari segi penampilan ia sangat meyakinkan seperti orang
yang tidak mampu dan kekurangan dan suka lainnya yaitu bisa mendapatkan uang
lebih jika berada ditempat yang ramai.
Sementara untuk duka
yang ia dapat juga ada, meskipun ia tidak terlalu memikirkan hal ini, tapi duka
ini menjadi pengalamn bagi U salami menjadi pengemis. Dalam bekerja sebagai
pengemis, ternyata terdapat persaingan antar sesama pengemis. Seperti waktu ia
sedang mengemis di masjid Al – Azhar UNP, pada jam jamaah pulang shalat, ia
berdiri dekat pintu masuk masjid, mengharapkan agar orang lain dapat
memberikannya uang. Namun, ternyata pengemis lain yang usianya lebih tua dari U
mengusir U agar pindah tempat, karena menurutnya masjid Al – Azhar itu adalah
wilayah tempat ia mengemis.
Selain itu, ketika ia
sedang bekerja di wilayah pasar raya, ia juga sering mendapatkan duka, yaitu
dimana para preman liar dipasar raya sering memalak (palak) uang milik U yang
merupakan hasil kerja U. Akan tetapi, karena U hanya sebagai seorang pengemis
kecil hanya bisa menurut kepada preman – preman yag memalak dirinya.
Sehingga, dari hasil
dengan anak jalanan yang berprofesi sebagai pengemis tersebut dapat
dikategorikan sebagai children on the
street.
bagus
BalasHapusterimakasih ^^
BalasHapus